Berita Kudus
Sosok Mbah Bur Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah Demi Telolet Basuri
Sudah dua bulan ini bus yang dikendarai oleh Burhanudin dipasang telolet basuri.
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Sudah dua bulan ini bus yang dikendarai oleh Burhanudin dipasang telolet basuri.
Telolet yang ramai di media sosial itu memiliki banyak variasi nada dibanding dengan telolet konvensional sebelumnya.
Telolet basuri di bus yang dikendarainya karena sebelumnya dia tahu telolet basuri dari unggahan di Tiktok.
Karena ramai postingan telolet basuri akhirnya Mbah Bur memutuskan untuk memasangnya.
Mbah Bur sapaan akrab Burhanudin tercatat sudah 12 tahun menjadi sopir bus Perusahaan Otobus (PO) Haryanto.
Perusahaan Otobus yang kantor pusatnya ada di Kudus itu kini memiliki sekitar 250 unit bus.
Beberapa di antaranya telah terpasang telolet basuri, satu di antaranya adalah bus yang dikendarai oleh Mbah Bur.
Lelaki asal Cluwak Pati tersebut sengaja memasangkan telolet basuri di bus yang dia kendarai.
Alasannya untuk menghibur para penumpang dan para warga yang ada di jalan.
Pasalnya telolet basuri memiliki nada yang lebih variatif dibanding dengan telolet konvensional sebelumnya.
Sontak saat basuri dinyalakan tidak jarang orang yang mendengarnya turut serta bejoget.
“Penumpang anak-anak pada senang kalau telolet basuri dinyalakan,” kata Mbah Bur saat ditemui di garasi PO Haryanto di Ngembal Kulon Kudus, Kamis (1/6/2023).
Mbah Bur secara pribadi rela merogoh kocek jutaan rupiah untuk memasang telolet basuri. Untuk harga satu unit telolet basuri berada di kisaran Rp 5 juta sampai Rp 6 juta.
Dia memasang sendiri karena komponennya yang simpel tidak butuh mekanik khusus untuk memasang.
Memang ongkos untuk variasi bus menjadi tanggung jawab masing-masing kru. Uang yang secara pribadi dikeluarkan Mbah Bur untuk telolet basuri tidak lain hanya diniatkan untuk menghibur.
Lelaki yang sehari-hari menjadi sopir bus relasi Tayu Pati-Lebakbulus Jakarta tersebut tidak jarang membunyikan basurinya saat di jalan terutama saat ada anak-anak atau ada busmania.
Sebagian besar dari mereka yang mendengar saat basuri dibunyikan, kata Mbah Bur, merespons dengan berjoget atau minimal tersenyum senang.
Di situlah Mbah Bur merasa senang karena turut serta menghibur para pengguna jalan termasuk penumpangnya.
“Hanya saja lihat momentum, kalau di depan masjid atau melintas di depan rumah sakit tidak menyalakan telolet basuri,” kata Mbah Bur.
Telolet basuri ini pusat suaranya ada di bawah kabin pengemudi. Sementara kendalinya berada di sisi kiri kemudi. Untuk membunyikan telolet ada remot kendali.
Sedangkan untuk variasi nada bisa diatur melalui panel karena di dalam program telolet basuri sudah terdapat 20 variasi nada berbeda. (Goz)
Baca juga: Peringati Bulan Bung Karno Dewi Aryani Adakan Baksos Santuni Anak Yatim & Peresmian 14 Tiang Listrik
Baca juga: Bupati Etik Serahkan Langsung Bantuan Rehab RTLH dari Baznas Sukoharjo, Total Rp 234,5 Juta
Baca juga: Pemilu 2024 : Kaum Milenial Jadi Fokus Rekuitmen Parpol di Jateng
Baca juga: Final Draft BRI Liga 1 2023/2024, PSIS akan Hadapi Bhayangkara Fc di Pekan Pertama
Jadi Magnet Internasional, Universitas Muria Kudus Gaet Mahasiswa Asal Yaman hingga Nigeria |
![]() |
---|
Kilas Balik 476 Tahun Kabupaten Kudus Warnai Peradaban Indonesia |
![]() |
---|
Dampak Pemangkasan Transfer APBN: Bupati Kudus Putar Otak, Siap Prioritaskan Anggaran untuk Warga |
![]() |
---|
Akhir Penantian 35 Tahun: Lahan MAN 1 Kudus Resmi Dihibahkan Pemerintah Kabupaten |
![]() |
---|
Puncak Hari Jadi Ke-476 Kudus, Bupati Sam'ani: Masih Banyak PR yang Harus Diselesaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.