Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ekonomi

Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Sulit Tembus 5 Persen, Sri Mulyani Waspada

Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bakal sulit untuk menembus level 5 persen

Editor: muslimah
Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 

Bukan hanya untuk tahun ini saja, dia menambahkan, ketidakpastian ekonomi global diproyeksi berlanjut hingga tahun depan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan, pemerintah akan tetap waspada hingga 2024.

"Ini berarti kita harus waspadai dari sisi antisipasi kita, karena menyangkut permintaan ekspor kita, dan juga nanti pengaruhnya ke kebijakan suku bunga negara-negara maju," paparnya.

Adapun, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 4,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy), atau melambat dari 5,31 persen yoy.

Hal itu seiring dengan perekonomian Indonesia yang peka terhadap kondisi ketidakpastian global, termasuk ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan.

Meski perekonomian Indonesia diuntungkan dari kenaikan harga komoditas pada 2 tahun terakhir, pada 2023 ini harga komoditas mengalami normalisasi. Dengan demikian, ada potensi perlambatan pertumbuhan perdagangan.

OECD pun memperkirakan, pertumbuhan ekspor pada 2023 sebesar 7,4 persen yoy atau melambat dari capaian pertumbuhan pada tahun lalu sebesar 16,3 persen yoy.

Di dalam negeri, OECD juga melihat pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang terbatas, karena kenaikan upah riil yang rendah dan pasar tenaga kerja yang lemah.

Lembaga tersebut lalu memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2023 sebesar 4,9 persen yoy atau relatif tak berubah dari tahun lalu.

Kabar baiknya, ada potensi kenaikan konsumsi pemerintah di tahun ini. OECD memperkirakan pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 3,1 persen yoy, aAtau lebih baik dibandingkan dengan 2022 lalu negatif 4,5 persen yoy.

Sedangkan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan melambat, yaitu dari 3,9 persen yoy pada 2022 menjadi 2,3 persen yoy pada tahun ini.
(Kontan/Bidara Pink/Kompas.com/Rully R Ramli)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved