Berita Ungaran
Sudah Kekurangan Murid, SDN Sugihan 03 Tengaran Kabupaten Semarang Juga Jadi Sasaran Vandalisme
SDN Sugihan 03, Tengaran, Kabupaten Semarang menjadi sasaran vandalisme orang tak dikenal.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - SDN Sugihan 03, Tengaran, Kabupaten Semarang menjadi sasaran vandalisme orang tak dikenal.
Sejumlah coretan tampak memenuhi dinding bagian depan dan samping sekolahan yang berada di sekitar areal persawahan tersebut.
Tampak satu di antara tulisan yang terbaca yaitu 18+ dan ABK, sedangkan yang lainnya tidak terbaca jelas.
Melihat hal tersebut, Kepala SDN Sugihan 03, Septina Ika Kadarsih menyayangkan perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Dia merasa sedih lantaran bangunan SD yang tadinya sudah dicat agar tampak lebih cerah, kini justru dicoret-coret.
“Padahal kami baru mengecat bangunan sekolahan ini, tujuannya biar para warga melihat bangunan ini sebagai sekolah yang bersih karena sebelumnya seperti bangunan mangkrak,” kata Ika, sapaan akrabnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (10/6/2023).
Menurut dia, salah satu faktor vandalisme itu yakni kurangnya pagar pengamanan sekolah, sehingga bangunan itu dengan mudah dimasuki orang-orang tak dikenal.
Dia meyakini, pelaku vandalisme itu merupakan orang-orang di luar sekolah yang kerap kali bermain di sekitar bangunan sekolahan itu.
Tujuan dari pengecatan itu, lanjut Ika, yakni untuk lebih menarik perhatian para orangtua atau warga agar tertarik menyekolahkan anaknya di sana.
Hal itu merupakan satu di antara upaya pihak sekolah lantaran SD tersebut kini dalam kondisi kekurangan murid.
Pada masa pendaftaran tahun ajaran 2023 ini, siswa pendaftar atau calon murid di sana masih sebanyak enam orang.
Bahkan, pada 2022 lalu, sekolah yang hanya memiliki masing-masing satu ruangan tiap kelasnya tersebut tidak mendapatkan pendaftar sama sekali.
Menurut Ika, sejumlah penyebab kurangnya minat orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sana yaitu letak sekolahan yang jauh dari permukiman, medan jalan yang rusak serta adanya pilihan sekolah lain, yaitu sekolah swasta.
“Lokasi sekolah kami berada di tengah sawah, ditambah akses jalan yang rusak, sehingga perlu ada upaya-upaya untuk mengatasi kekurangan tersebut,” ungkapnya.
Sejumlah upaya yang dia lakukan untuk menarik lebih banyak pendaftar yaitu memberikan brosur, membagikan dua paket seragam (merah-putih dan pramuka) kepada warga-warga sekitar.
Sayap Malaikat dan Replika Al-Quran Raksasa: Kirab Maulid Unik Ponpes Al-Ikhlas Pukau Warga Ungaran |
![]() |
---|
Industri Garmen di Kabupaten Semarang Kekurangan SDM Siap Kerja, Bupati Ngesti Akan Revitalisasi BLK |
![]() |
---|
Kisah Aziz dan Rifka: Dulu Nikah Siri Kini Tampil Bak Raja Sehari di Pernikahan Massal Ambarawa |
![]() |
---|
Pemasangan Girder Tol Jogja–Bawen, Bikin Jalan Bawen–Ambarawa Ditutup Selama 3 Malam |
![]() |
---|
Guru Matematika Jadi Pengajar Agama: Ironi Kekurangan Tenaga Pendidik di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.