Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral! Kader Partai Nasdem Lempar Seragam dan Robek Atribut Karena Kabar Mahar Rp 3,5 Miliar

Sejumlah kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Indramayu, Jawa Barat, mencopot sejumlah atribut Partai Nasdem karena isu mahar Rp 3,5 miliar.

Editor: raka f pujangga
Tangkapan layar Instagram @indramayuterkini
Kader Partai Nasdem di Indramayu, Jawa Barat, mencopot sejumlah atribut Partai Nasdem. 

TRIBUNJATENG.COM, INDRAMAYU - Sejumlah kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Indramayu, Jawa Barat, mencopot sejumlah atribut Partai Nasdem.

Selain itu, para kader juga berteriak menyatakan keluar dari Partai Nasdem.

Dari video Kompas TV, tampak para kader melempar seragam, serta merobek spanduk dan stiker bergambar pimpinan Nasdem.

Baca juga: Nasdem Tuding Demokrat Ancam Mundur Jika Cawapres Anies Bukan AHY

Diketahui kericuhan itu terjadi di Kantor DPD Partai Nasdem Indramayu, Minggu (11/6/2023).

Kericuhan bermula dari Ketua DPD Partai Nasdem Indramayu, Husen Ibrahim, yang kecewa karena berada di posisi nomor 3 di dapil 8 untuk pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Padahal, kata Husen, sebelumnya dia dijanjikan oleh Ketua DPW Jabar VII mendapatkan nomor urut 1.

"Kami menagih janji ketua DPW bahwa Jabar VIII untuk pencalegan DPR. Kami dijanjikan nomor urut 1, tetapi sampai sekarang tidak menjadi kenyataan. Dari bocoran, kami diposisikan nomor urut 3," kata Husen.

Husen mengaku dirinya malah dimintakan mahar lebih dari Rp 3,5 miliar apabila mau pindah ke nomor urut 2.

"Saat kami mempertanyakan masalah nomor urut 3, DPW lakukan rapat dan memutuskan saya boleh dipindah ke nomor urut 2 dengan catatan Rp 3,5 miliar harus disiapkan sebagai kompensasinya," jelasnya.

Imbasnya, pendukung Husen mundur massal dari Partai Nasdem. Mereka kecewa dengan ketua dewan pimpinan pusat Partai Nasdem.

Bantah minta mahar Rp 3,5 miliar

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Jabar, Rajiv membantah adanya praktik jual beli nomor urut calon anggota legislatif di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk tudingan Husen.

"Nasdem dengan tegas membantah adanya politik mahar dan jual beli nomor urut di Jawa Barat termasuk di Indramayu," kata Rajiv dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Rajiv meminta kepada Husen untuk membuktikan tuduhannya itu dalam waktu 1x24 jam.

Jika tidak bisa membuktikan DPW Partai Nasdem Jabar meminta mahar sebesar Rp 3,5 miliar, maka Husen akan dilaporkan ke polisi.

"Kita berikan waktu 1x24 jam. Jika Husen Ibrahim tidak dapat membuktikannya, maka akan dilaporkan secara hukum atas tuduhannya," kata Rajiv.

Baca juga: Nasdem Jateng Tak Terpengaruh Panasnya Situasi Perpolitikan Tanah Air, Prio : Kami Fokus ke Program 

Dikatakan Rajiv, tuduhan Husen tersebut sudah mencemarkan nama baik Partai Nasdem dan juga pengurus DPW Partai Nasdem Jabar.

Namun, jika tuduhan Husen benar dan disertai dengan bukti yang kuat serta valid, maka DPP Partai Nasdem akan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak yang meminta mahar politik.

"Kalau memang terjadi hal itu, Nasdem tentu akan memecat dan memproses kader yang melakukannya," tegas Rajiv. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duduk Perkara Caleg DPD NasDem di Indramayu Klaim Diminta Mahar Rp3,5 Miliar untuk Kompensasi

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved