Idul Adha
Potret Sapi Bali Jadi Primadona Saat Idul Adha, Daging Lebih Banyak
Sapi peranakan Bali, banyak diminati masyarakat untuk hewan kurban pada Idul Adha yang diperkirakan jatuh pada Kamis (29/6/2023) mendatang.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sapi peranakan Bali, banyak diminati masyarakat untuk hewan kurban pada Idul Adha yang diperkirakan jatuh pada Kamis (29/6/2023) mendatang.
Hal ini dikarenakan dagingnya lebih banyak dibandingkan daging jenis sapi lain. Harganya berkisar Rp 20 hingga Rp 26 juta per satu ekor tergantung berat.
Joko Kukuh, pemelihara sapi di tempat penjualan hewan kurban Jalan Pemuda, Mojosongo, Kota Surakarta mengatakan sapi Bali memang menjadi primadona.
Baca juga: Kisah Warga Kebumen Tergiur Gaya Hidup Mantan TKW Justru Tertipu Rp 120 Juta
Baca juga: Video Ini Perhitungan Nilai PPDB Semarang 2023 Jenjang SD Beda dari Tahun Lalu
Baca juga: Dulunya Kumuh dan Terisolir, Kini Kondisi Permukiman Desa Penawangan Kabupaten Semarang Berbeda
"Paling banyak ya sapi Bali, karena dilihat dari dagingnya itu kalau Bali dengan Jawa lebih banyak sapi Bali."
"Kalau Bali perbandingannya 60:40, daging 60, tulang 40 tapi kalau sapi Jawa kebalikannya," terang Joko, Selasa (13/6/2023).
Joko melanjutkan untuk harga rata-rata di Rp 21 juta untuk bobot sekitar 2,60 kwintal sementara paling mahal Rp 26 juta dengan berat hampir 4 kwintal.
Meski begitu, Joko mengatakan untuk harga ada yang dibawah Rp 21 juga tergantung berat dari sapi yang akan dibeli.
Di kandang tersebut, setidaknya ada tiga jenis sapi yang dijual. Sapi Bali, sapi Jawa dan sapi Madura. Joko mengatakan sapi-sapi yang masuk kandang telah divaksin.
Sementara itu, untuk makan sapi Joko mengatakan sapi bisa makan 4 kali dalam sehari. Dua kali makan katul pagi dan sore, siang makan tumbuh-tumbuhan dan malam makan jerami.
"Merawatnya kita kasih makan tumbuh-tumbuhan pada siang hari, katul dua kali sehari pagi dan sore, malam makan jerami," imbuhnya.
Meski sapi Bali menjadi primadona, Joko mengatakan beberapa sapi Bali ada yang stres saat tiba di kandang. Hal ini karena suhu yang sangat berbeda.
"Kalau di Bali itu sapi ini ditempat yang dingin, waktu kesini ya ada yang stres. Pilek, panas tinggi, ada yang mencret juga tapi tidak ada virus yang bahaya," katanya.
Meski begitu, Joko mengatakan pemilik kandang selalu memanggil dokter hewan jika ada yang sakit dan langsung diobati.
"Sejauh ini kalau sakit tetap ada, tapi disini stand by dokter, kalau ada yang sakit dokter langsung kesini. Tidak ada sakit yang membahayakan," imbuhnya.
Meski jadi primadona, Daryanto pembeli dari Jaten, Kabupaten Sragen Karanganyar memilih membeli sapi jenis Madura. Ia membeli 9 ekor sapi untuk warga MTA di sekitarnya.
"Beberapa tahun terakhir memang selalu pesan disini, kami membeli sembilan sapi. Semua sudah masuk kriteria untuk hewan kurban, tadi dapat di harga Rp 19,5 juta," katanya. (uti)
Semarakkan Idul Adha 1446 H, Kompas Gramedia Salurkan Kurban untuk Masyarakat Sekitar |
![]() |
---|
Kisah Sapi Blacky Sejak Usia 7 Hari Dirawat Peternak Muda Kabupaten Semarang, Kini Dibeli Rp80 Juta |
![]() |
---|
Jelang Idul Adha, DP4 Blora Imbau Warga Manfaatkan RPH untuk Penyembelihan Hewan Kurban |
![]() |
---|
KAI Operasikan 16 Kereta Api Tambahan Hadapi Libur Panjang Kenaikan Isa dan Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
DKPP Jepara Berikan Multi Vitamin Secara Gratis Menjelang Idul Adha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.