Berita Kudus
Mengambil Jeda Kerja ke Hidden Gemnya Muria
Rutinitas pekerjaan dan kesibukan yang padat membuat seseorang sering merasa jenuh. Pilihan berlibur dan mengambil jeda ke tempat pegunungan
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Rutinitas pekerjaan dan kesibukan yang padat membuat seseorang sering merasa jenuh. Pilihan berlibur dan mengambil jeda ke tempat pegunungan bisa menjadi alternatif.
Berkunjung ke Desa Japan Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, sekolompok pemuda dan masyarakat melakukan forest healing dan edukasi potensi alam Muria.
Kegiatan ini tergabung dalam Kudus Walking Tour yang bertajuk "Swarna Muria, History dan Edukasi," yang diadakan Lelana Kudus. Kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Japan, Pokdarwis Parijotho.
Koordinator Lelana Kudus, Hidayat mengatakan konsep Swarna Muria ini, sengaja ke tempat yang tidak di sekitar kota, melainkan ke desa terpojok di Kudus, yakni Desa Japan.
Selain sebagai wisata edukasi, Hidayat mengaku tour kali ini juga menjadi salah satu cara untuk mengenalkan potensi Muria kepada masyarakat luas.
"Swarna artinya emas. Yang dimaksud emas di sini adalah potensi muria seperti kopi, Parijotho dan pamelo yang sangat berdampak bagi masyarakat sekitar," kata Hidayat, Jumat (16/6/202).
Belasan peserta yang ikut, dapat melihat secara langsung bagaimana historikal komoditi Muria dari hulunya.
Sembari blusukan pedesaan, menikmati alam, dan jelajah perkebunan kopi, tour ini menawarkan healing terbuka yang mengasikkan.
"Walking tour tujuannya forest healing, kita masuk ke kebun untuk mendapat satu ketenangan kedamaian kenyamanan, menghilangkan penat di kota, mencari suasana damai di desa," ungkap Hidayat.
Dalam tour ini, peserta juga mendapat edukasi tentang kopi mulai dari penanaman, jenis kopi, rosting tradisional hingga pengolahan berbagai bentuk Parijotho.
Lewat kegiatan ini, pihaknya berharap para peserta mendapatkan satu postif vibes dan banyak pengalaman yang menarik serta mengasikkan.
"Harapannya peserta merasakan suasana positif, pemandangan, ketenangan hati, dan kebahagiaan. Serta bisa mengenalkan sisi lain dari Kudus yang menarik, yaitu Muria," timpalnya.
Senada dengan hal itu, Syaroful Anam, yang menjadi Tour Guide dalam kegiatan ini, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan kerjasamanya dengan Pokdarwis japan.
Dia berharap kegiatan seperti ini dapat berlangsung lebih lanjut lagi dan bisa mengenalkan potensi Japan dan Muria.
"Intinya terima kasih atas kunjungan dan antusias teman-teman. Have fun dan dibuat happy saja di sini. Kita bisa belajar, menikmati alam, menambah pertemanan, dan melakukan healing alam di desa Japan ini," kata Anam.
Jawaban Siswa SDN 1 Terban Kudus Bikin Syok Wabup Bellinda: Ada Iuran Bayar LKS |
![]() |
---|
Pembangunan Gedung Perpusda Kudus Tahap Pertama Rampung Akhir Tahun Ini |
![]() |
---|
Antisipasi Banjir, Pemkab Kudus Bangun Sistem Drainase Perkotaan di Depan Pasar Tokiyo Jepang |
![]() |
---|
Skuat Talenta Muda ASTI Gagal Bawa Piala Juara Soeratin Jateng 2025, Tatap Kompetisi Nusantara Open |
![]() |
---|
96 Anggota PKL CFD Kudus Dilatih Keterampilan Memasak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.