Berita Banyumas
Bank BRI Imbau Nasabah Waspadai Aplikasi Tidak Resmi Diduga Modus Penipuan 'Social Engineering'
Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Purwokerto telah melakukan investigasi soal kasus nasabah yang diduga jadi korban peretasan atau hacking.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Purwokerto telah melakukan investigasi soal kasus nasabah yang diduga jadi korban peretasan atau hacking.
Korban bernama Tumbras Burhani, warga Karanglewas, Banyumas yang uang miliknya sebesar Rp167 juta di rekeningya ludes.
Pemimpin Kantor Cabang BRI Purwokerto, Rizki Farisi mengatakan BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan.
Baca juga: 90 Lebih Website Desa di Blora Diretas Hacker, Ini Kata Dinkominfo Blora
"BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering," kata dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/6/2023) dalam keterangannya.
"Kejadian tersebut akibat yang bersangkutan membocorkan data transaksi perbankan ( Kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga transaksi di internet banking dapat berjalan dengan sukses," terangnya.
Ia mengatakan bahwa BRI berempati atas hal tersebut.
"Namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan," imbuhnya.
BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Serta dihimbau agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang menginstall aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," kata dia.
"BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP," terangnya.
BRI hanya menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun.
Baca juga: Nasabah Bank BUMN Cabang Purwokerto Diduga Jadi Korban Hacker, Uang Rp 167 Juta Mendadak Ludes
Sebelumnya sempat diberitakan korban Tumbras Burhani tiba-tiba tidak dapat melakukan transaksi menggunakan aplikasi m-Banking BRImo.
Ia kehilangan Rp167 juta atas adanya transaksi mencurigakan.
Didapatkan terdapat dua transaksi mencurigakan dengan nominal besar menuju ke rekening Bank Mandiri dengan dua nama pemilik rekening yang berbeda. (jti)
Wayang dari Limbah Kertas Semen, Inovasi Dosen Amikom Purwokerto Gaungkan Tradisi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Polresta Banyumas dan PWI Tanam Pohon di Kalipagu, Dorong Gerakan Sedekah Oksigen |
![]() |
---|
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.