Berita Karanganyar
Kisah Suparno Warga Karanganyar Sapi Miliknya Dibeli Presiden Jokowi, Dicek Sampai 4 Kali
Peternak asal Desa Pandeyan Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Suparno bersyukur satu ekor sapi miliknya bakal dibeli Presiden Jokowi.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Peternak asal Desa Pandeyan Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Suparno bersyukur satu ekor sapi miliknya bakal dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban.
Sapi jenis limosin umur 3 tahun 5 bulan dengan berat 620 Kg tersebut direncanakan bakal digunakan untuk hewan kurban di Masjid Kauman Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Sapi tersebut direncanakan bakal dibeli seharga Rp 49,5 juta.
Suparno menceritakan, semula mendapatkan informasi dari rekannya bahwa dinas terkait mencari sapi yang berpotensi dijadikan hewan kurban oleh presiden.
Baca juga: 4 Sorotan Media Asing di Laga Indonesia vs Argentian, Dari Vietnam dan Singapura Paling Menarik
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD Tema 3 Halaman 41-49 Benda Terbuat dari Kaca
Baca juga: Terjunkan 74 Atlet, Disparpora Batang Optimistis Naik Peringkat 15 Besar di Popda Jateng
Hingga akhirnya pihak dinas peternakan provinsi Jateng menghubunginya untuk melakukan pengecekan kondisi sapi.
"Cek ke sini kurang lebih 4 kali, dinas terkait dari Jogja, Solo dan Semarang cek kondisi sapi. Postur tubuh sapi, kesehatan sapi termasuk harus steril dari cacing hati."
"Alhamdulillah meski masuk berat badan terendah, sapi saya satu ekor lolos dalam pengadaan hewan kurban Pak Jokowi," katanya kepada tribunjateng.com saat ditemui di kandangnya, Selasa (20/6/2023).
Adapun sebelum dinyatakan lolos, terangnya, petugas telah melakukan pengambilan sampel kotoran dan darah terhadap sapi miliknya.
Dia semula mengajukan empat ekor sapi tapi hanya satu ekor yang lolos pemeriksaan kesehatan. Sapi tersebut dulu dibelinya dari peternak asal Ponorogo seharga Rp 19,5 juta pada Oktober 2022.
Suparno mengungkapkan, ada perlakuan khusus terhadap sapi yang telah dinyatakan lolos pemeriksaan kesehatan tersebut. Seperti menjaga kebersihan kandang serta memperhatikan soal pakan.
"Menggunakan satu jenis pakan secara continue. Dipertahankan berat badannya jangan sapi turun. Sebelumnya diberi makan dua kali sehari jadi tiga kali sehari," terangnya.
Dia mengatakan, ada 10 ekor sapi di kandang miliknya. Dari jumlah tersebut tinggal satu ekor yang belum laku untuk hewan kurban. Menurutnya dengan adanya pemeriksaan kesehatan ternak dari petugas dapat menjadi hikmah tersendiri baginya untuk lebih memperhatikan lagi terkait kondisi ternak.
"Dulu waktu PMK, 6 ekor sapi mati. Kurun waktu dua tahun, peternak dapat ujian berat. Habis PMK, ada LSD. Beruntung, kandang kami lolos LSD," tuturnya. (Ais).
Update Korupsi Pembangunan 52 Ruko di Tanah Bengkok Desa Jaten Karanganyar: Negara Rugi Rp9 Miliar |
![]() |
---|
Kejari Geledah Rumah Tersangka Perintangan Kasus Korupsi Masjid Madaniyah Karanganyar |
![]() |
---|
Bangganya Amanda Jadi Calon Paskibraka Karanganyar: Cita-cita Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemkab Karanganyar Kejar Target Investasi Rp2 Triliun, Ini Beragam Caranya |
![]() |
---|
DKK Targetkan Cek Kesehatan Gratis Kepada Pelajar Selesai Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.