Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Ibu Hamil Tak Mau Dirujuk ke RS meski Ketuban Sudah Pecah, Bayi Lahir Meninggal

Seorang ibu hamil yang sudah pecah ketuban menolak rujukan bidan untuk jalani pemeriksaan di rumah sakit. Videonya viral.

freepik
Ilustrasi Hamil 

TRIBUNJATENG.COM, LEBAK - Seorang ibu hamil yang sudah pecah ketuban menolak rujukan bidan untuk jalani pemeriksaan di rumah sakit.

Videonya viral di media sosial.

Terlihat dalam video berdurasi 2 menit 51 detik itu, pihak keluarga juga memaksa membawa pulang pasien karena menganggap belum waktunya melahirkan. 

Baca juga: Viral 2 Emak-emak Naik Motor Masuk ke Jalan Tol Namun Tak Terpantau di Pintu Tol, Ini Dugaan Polisi

Berdasarkan penelurusan Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi klinik milik didan Eha, di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.  

"Kejadiannya tanggal 12 Juni, ceritanya pasien datang dengan keluhan sakit perut. 

Saat diperiksa sudah bukaan dan ketuban sudah tidak ada," kata Eha kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/6/2023).

Menurut Eha, saat itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo di Rangkasbitung.

Namun, di luar dugaan pasien dan keluarga menolak.

"Pembukaannya gak maju, partograf untuk memantau kemajuan persalinan ternyata gak ada kemajuan, sudah melewati garis waspada, jadi harus ditindak di rumah sakit, bukan lagi wewenang kita," ungkap Eha.

Dalam video tersebut, Eha tampak mempertanyakan alasan keluarga pasien yang menolak rujukan. 

Namun suara perempuan yang disebut mertua pasien mengatakan bahwa pasien masih segar dan ingin pulang.

Ia juga mengatakan bukan alasan biaya karena sudah ada BPJS.

"Anaknya belum mau, maunya gimana nanti saja, mau sabar dulu, kalau bisa pulang dulu," kata perempuan tersebut.

Bayi lahir meninggal 

Eha mengatakan, saat itu perangkat desa dan petugas kepolisian diminta datang untuk membujuk pasien.

Namun, keluarga pasien tetap bersikukuh tidak mau ke rumah sakit.

Akhirnya dibuat surat pernyataan bahwa pasien menolak dirujuk dan bukan tanggung jawab bidan Eha jika terjadi sesuatu hal yang buruk.

Usai dibuat surat pernyataan, pasien kemudian pulang ke rumah.

Lalu, keesokan harinya Eha bersama tim Puskesmas Leuwidamar yang terdiri dari dokter, perawat, pembina desa datang ke rumah pasien untuk melakukan pengontrolan.

Namun pihak keluarga justru memarahi Eha dan tim kesehatan.

"Sudah dijelaskan, dibujuk dengan cara apapun tetap menolak, bahkan kami dimarahi keluarga pasien," kata dia.

Saat itu mereka beralasan pasien dibawa ke klinik karena sakit diare dan bukan karena hendak melahirkan.

Namun keesokan harinya, Eha mendapat kabar jika pasien tersebut melahirkan di rumahnya dan bayinya dalam kondisi meninggal dunia.

Penjelasan puskesmas

Sementara itu, Kepala Puskesmas Leuwidamar Kumajaya membenarkan bahwa bayi pasien telah lahir namun dalam kondisi meninggal.

"Katanya iya (meninggal), di rumah ya," kata Kumajaya saat dihubungi.

Kumajaya menjelaskan, pihaknya telah berusaha untuk mendatangi rumah pasien untuk membujuk agar pasien melahirkan di rumah sakit.

Namun keluarga pasien tetap menolak. 

"Besoknya saya kunjungi dengan dokter malah, tapi marah-marah, jadi mau usaha apalagi kami, kita sudah menjelaskan, dan harus dirujuk ketika tidak bisa kami tangani tapi tetap menolak saja," kata dia.

Sementara pihak keluarga pasien hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai keterangan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Ibu Hamil di Lebak Menolak Dirujuk ke RS meski Ketuban Sudah Pecah"

Baca juga: Viral Uang Tabungan Pelajar Macet Hingga Rp 5 Miliar, Ternyata Dipinjam Guru Yang Sudah Pensiun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved