Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Petugas Terobos Sarang Harimau untuk Padamkan Kebakaran Hutan di Riau

Setelah petugas berjibaku memadamkan api selama tiga hari, kebakaran hutan baru bisa dikendalikan.

(SHUTTERSTOCK.com/TOM117
Ilustrasi Harimau Sumatra 

TRIBUNJATENG.COM, PEKANBARU - Kebakaran melanda kawasan hutan suaka margasatwa Giam Siak Kecil di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Setelah petugas berjibaku memadamkan api selama tiga hari, kebakaran hutan baru bisa dikendalikan.

Disampaikan Kepala Kepolisian Resor Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, saat ini titik api di permukaan hutan gambut itu sudah padam.

Baca juga: Pria 71 Tahun Ditangkap karena Dicurigai Sebabkan Kebakaran Hutan Hancurkan 127 Rumah di California

"Untuk titik api di permukaan sudah padam.

Sekarang tinggal pendinginan titik asap yang ada di dalam gambut," kata Bimo kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).

Petugas gabungan memadamkan api karhutla di kawasan hutan Giam Siak Kecil
Petugas gabungan memadamkan api karhutla di kawasan hutan Giam Siak Kecil, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (22/6/2023). (Dok. Polres Bengkalis)

Bimo mengatakan, pemadaman titik api dilakukan tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, BBKSDA Riau, masyarakat, dan dibantu perusahaan.

Bahkan, pemadaman api karhutla turut dibantu satu unit helikopter water bombing.

Namun, Bimo bilang, untuk melakukan pemadaman api di dalam hutan, penuh perjuangan.

Untuk mencapai titik api, petugas harus melewati akses darat dan sungai.

Selain itu, petugas juga harus menerobos hutan yang merupakan sarang hewan buas, salah satunya habitat harimau sumatra.

"Lokasi titik api sulit dicapai.

Ancaman bahaya kemungkinan bertemu dengan harimau, karena kawasan hutan.

Kami menempuh medan ekstrem jalan darat dan melewati sungai pakai perahu," akui Bimo.

Namun, rintangan itu tidak menjadi hambatan bagi petugas untuk memadamkan api.

Hal ini untuk mencegah terjadinya kabut asap akibat karhutla.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved