Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Inses di Purwokerto

Fakta Baru Ayah dan Anak Inses di Purwokerto, Keempat Bayi Bukan Korban Aborsi, Lahir Baru Dibunuh

Kasus Inses di Purwokerto antara Rudy (57) seorang ayah dengan anak perempuannya inisial E mengungkap fakta baru

|
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Suasana lokasi TKP penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kasus Inses di Purwokerto antara Rudy (57) seorang ayah dengan anak perempuannya inisial E mengungkap fakta baru.

Dalam konferensi pers Polresta Banyumas Senin (26/6/2023) terungkap ternyata keempat kerangka bayi yang ditemukan bukan korban aborsi.

Faktanya mereka dilahirkan dulu baru kemudian dibunuh.

Bayi tersebut dibekap oleh hingga mati kemudian dikuburkan.

Peristiwa itu terjadi di kisaran 2012 hingga 2021.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan Solo-Semarang Libatkan 4 Kendaraan, Truk Dump Hantam Avanza

Baca juga: Menghilang sejak Penemuan 4 Kerangka Bayi, Ayah Pelaku Inses dengan Anak di Purwokerto Ditangkap

Sebelumnya, Satreskrim Polresta Banyumas berhasil menangkap ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. 

Diduga kerangka bayi itu terkait kasus hubungan gelap Inses di Purwokerto ayah kandung dan anaknya. 

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan sudah menangkap ayah dari E, Minggu (25/6/2023).

"Iya sudah, mohon doanya," katanya dalam keterangan pesan singkat. 

Penangkapan ayah dari E ini nantinya akan mengungkap apakah E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain.

"Ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya.

Sebelumnya sempat diberitakan menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.

Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.

Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu. 

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.

Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya. 

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang. 

Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk. 

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.

Kronologi

Kasus inses anak perempuan dengan ayahnya di Purwokerto menggemparkan warga sekitar karena ada hubungannya dengan penemuan 4 kerangka bayi.

Dari kesaksian warga, E ibu dari empat kerangka itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun. 

Tak heran jika kasus penemuan kerangka bayi ini menghebohkan warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tulang belulang bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).

Saat itu saksi mata, Slamet (50) diminta pemilik tanah untuk menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.

Baca juga: Imbas Dewa Eka Prayoga Cerai dari Wiwin Supiyah, 4 Pengusaha Putuskan Kontrak Kerja Sama

Lalu Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.

Pemilik tanah kemudian melapor ke polisi.

Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.

Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).

Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).

Prasetyo Tomo pemilik tanah mengatakan tulang belulang yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.

Tulang belulang itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.

"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.

"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas. Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."

"Kalau yang lainnya kelihatannya sudah lama dikubur," ungkap Tomo.

Ia bercerita kebun tersebut ia beli dari seseorang pada Maret 2023.

Sebelumnya di kebun tersebut ada beberapa kolam ikan.

"Rencana mau saya ratain dulu, belum ada biaya, kepenginnya dibenteng sekalian (yang berbatasan dengan sungai) pelan-pelan."

"Rencana mau buat kandang ayam atau kebun buah-buahan, buat hiburan aja," kata Tomo.

Namun setelah penemuan empat kerangka bayi tersebut, penataan kebun terpaksa dihentikan karena lokasi tersebut masih dipasangi garis polisi. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved