Berita Pontianak
Mahasiswi Ini Ngaku Temukan Bayi di Kebun Pisang, Bukti Bercak Darah di Kosnya Bikin Terdiam
Kasus yang mengejutkan terjadi di Pontianak pada Selasa (27/6/2023) ketika seorang mahasiswi mengaku menemukan seorang bayi di bawah pohon pisang
TRIBUNJATENG.COM -- Kasus yang mengejutkan terjadi di Pontianak pada Selasa (27/6/2023) ketika seorang mahasiswi mengaku menemukan seorang bayi di bawah pohon pisang di belakang kontrakannya.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian, terungkap bahwa mahasiswi tersebut sebenarnya adalah sosok pelaku pembuang bayi dan juga ibu kandung dari bayi tersebut.
Penemuan bayi itu terjadi di Jalan Adi Sucipto, Gang Teluk Permai, Desa Teluk Kapuas, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada pukul 13.30 WIB.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aipda Ade, mengungkapkan bahwa setelah dilakukan penyelidikan, ternyata pelaku pembuangan bayi perempuan di Gang Teluk Permai adalah ibu kandung bayi tersebut.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena kejadian seperti ini sangat memprihatinkan. Sebagai masyarakat, kita dihadapkan pada pertanyaan mengapa seseorang bisa melakukan tindakan sekejam ini.
Pembuangan bayi adalah tindakan yang melanggar hukum dan juga mengancam kehidupan seorang anak yang tak berdosa.
Pelaku pembuang bayi ini nantinya akan dihadapkan pada proses hukum yang berlaku. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan seksual, perlindungan anak, dan pengetahuan mengenai hak-hak reproduksi.
Setiap individu harus bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya, terutama ketika melibatkan kehidupan seorang anak.
Pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat secara keseluruhan perlu bekerja sama dalam memberikan pendidikan dan dukungan kepada individu yang berada dalam situasi sulit, terutama bagi mereka yang belum siap untuk menghadapi konsekuensi dari hubungan seksual yang tidak diinginkan.
Perlindungan dan kesejahteraan anak harus menjadi prioritas utama kita sebagai masyarakat yang bertanggung jawab.
Semoga kasus ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli dan bertindak aktif dalam mencegah kasus pembuangan bayi di masa yang akan datang.
Setiap anak memiliki hak atas kehidupan yang layak dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memberikan mereka kesempatan yang terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia.
Selanjutnya Polwan Sat Reskrim Polsek Sungai Raya, Bripka Ratna Dwi Setiani melakukan interogasi terhadap NA di rumah kontrakannya.
Pada saat interogasi, terungkap bahwa NA merupakan ibu kandung dari bayi tersebut.
Itu diperkuat bercak darah di kamar mandi dan di sebilah pisau pada saat kami melakukan penggeledahan di rumah kontrakan NA.
Dari hasil interogasi, NA mengaku tidak berniat membuang bayinya.
Sehingga NA mengarang cerita bahwa dirinya menemukan bayi perempuan di rerimbunan pohon pisang.
Selanjutnya NA berniat mengadopsi bayi perempuan tersebut untuk menutupi perbuatannya.
NA melahirkan bayi perempuannya di dalam kamar mandi pada hari Senin sekira jam 05.30 WIB.
Saat ini NA mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kota Pontianak.
Kasus ini sedang ditangani Unit PPA Polres Kubu Raya dan bekerjasama dengan Tim Joker Polsek Sungai Raya untuk mengungkap adanya pelaku lain dalam kasus tersebut.
Adapun bayi yang dilahirkan NA berjenis kelamin perempuan.
NA mengarang cerita bayi itu ditemukan di bawah pohon pisang belakang rumah warga dalam kondisi berselimut kain batik berwarna cokelat.
NA mengatakan bayi itu ditemukannya saat ia hendak mengambil wudhu untuk salat subuh.
Setelah itu, mahasiswi tersebut mengecek suara tangisan dan mendapati bayi tersebut di bawah pohon pisang.
Lalu, dirinya pun langsung melapor kepada warga lainnya atas penemuan bayi itu.
Oleh warga dan NA, bayi itu pun dibawa ke Bidan Novi yang rumahnya tak jauh dari lokasi.
Bayi tersebut selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sungai Durian untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Bidan Novi menjelaskan, saat dibawa bayi tersebut sudah diganti kainnya oleh warga dan dalam kondisi tali pusat sudah terpotong.
Beruntung bayi tersebut tak mengalami pendarahan akibat tali pusat yang dalam keadaan tidak diikat tersebut.
Bidan Novi juga mengatakan, bayi tersebut sudah cukup bulan dan diperkirakan bayi ditemukan setelah dilahirkan kurang lebih 1 jam. (*)
Baca juga: Dongeng Sebelum Tidur Balas Budi Merpati kepada Semut
Baca juga: Nilai Anggaran Penanganan Stunting di Jepara Capai Rp 111 Miliar: Rp 3,8 Miliar untuk Susu & Makanan
Baca juga: Viral Wanita Indonesia Buat Konten Joget Tiktok di Tanah Suci Mekah Sampai Ditabrak Orang Lewat
Baca juga: Ini Pasangan Baru Kevin Sanjaya Sukamuljo Gantikan Marcus Gideon, Dapat Julukan Keramat dari Fans
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN : Titi Wati Penderita Obesitas Rp 350 Kg Meninggal Dunia |
![]() |
---|
VIRAL! Inilah Sosok Wanita Mengamuk dan Mencoba Merebut Mikrofon Khotib Salat Jumat di Pontianak |
![]() |
---|
Nenek Usia 62 Tahun Ditemukan Tewas di Rumah Kosong, Polisi: Ada Tanda-tanda Kekerasan |
![]() |
---|
Siswi TK Dibunuh Bersama Kakek Saat Naik Motor, Lalu Neneknya Dibunuh dalam Pembunuhan Berantai |
![]() |
---|
Wanita Ini Shock Tiba-tiba Pintu Rumah Didobrak & Dirinya Dibacok dan Suaminya Dibantai hingga Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.