Berita Jateng
Rembug Stunting, Pemkot Pekalongan Komitmen Turunkan Angka Stunting
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berkomitmen dalam menurunkan angka stunting di Kota Pekalongan melalui berbagai program
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan berkomitmen dalam menurunkan angka stunting di Kota Pekalongan melalui berbagai program.
Dalam kegiatan Rembug Stunting, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid beserta Forkopimda, dan stakeholder terkait menandatangani komitmen bersama penurunan angka stunting di ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan Aaf, sapaan akrabnya mengungkapkan, berbagai program dilakukan untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Pekalongan seperti program Bapak Asuh.
Kali ini, faktor pencegahan sebelum terjadinya stunting harus dilakukan agar angka stunting tidak bertambah.
"Misalnya untuk pasangan calon pengantin diberi pembinaan di BP4, dan penting memeriksakan kesehatannya. Selain itu, program nginceng wong meteng (ibu hamil), serta pemeriksaan gratis di puskesmas untuk ibu hamil juga dilakukan."
"Ibu hamil penting memeriksakan kesehatannya minimal empat kali, ketika periksa tentunya akan mengetahui kondisi janin dan mendapatkan vitamin," kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (29/6/2023).
Aaf berpesan agar seluruh pihak terlibat dalam mengawal program penurunan stunting dan kemiskinan.
Di Kota Pekalongan ini, menurut data dinkes ada 1.224 balita stunting atau sebesar 6,64 persen. Pemkot Pekalongan, terus terapkan prioritas percepatan penurunan stunting di 10 kelurahan.
"Pemkot Pekalongan, perlu bekerjasama dengan forkopimda dan stakeholder lainnya menggalakkan program percepatan penurunan stunting. Melalui rembug ini, mudah-mudahan menjadi keberkahan untuk Kota Pekalongan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menyebutkan bahwa kegiatan rembug yang dihelat dinsos hari ini melibatkan jajaran pemkot, OPD, forkopimda, stakeholder terkait, instansi swasta, duta genre, forum anak, dan sebagainya untuk tujuannya mempercepat penurunan stunting.
"Percepatan penurunan stunting dengan supervisi pendekatan unit sektor, sehingga mulai dari wakil kepala daerah sampai bawahannya membuat perencanaan pencegahan strategis penurunan stunting," katanya.
Berdasarkan data, angka stunting di Kota Pekalongan tahun 2021 yakni 21,6 persen, tahun 2022 sekitar 23,1 persen. Padahal, kondisi yang diharapkan dari target nasional permukaan provinsi 17,44 persen tahun 2022 dan tahun 2023 sebesar 14,92 persen, kemudian tahun 2024 sebesar 12 persen.
"Perlu upaya kerja keras untuk memenuhi target ini. Hal efektif yakni dilakukan pencegahan pada remaja, ibu hamil, dan bayi pada seribu hari pertama kehidupan," imbuhnya. (Dro)
Baca juga: Tukang Becak di Pati Senang Dapat Daging Kurban dari Inspektorat Daerah
Baca juga: Dibalik Tradisi Berkurban Kerbau Hingga Kuliner Serba Kerbau di Kudus
Baca juga: Modal Rp 15 Ribu, R Murid SMP Negeri 2 Pringsurat Temanggung Bakar Sekolahnya
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Jumat 30 Juni 2023, Gemini Kesulitan Menjaga Komitmen
Pengemudi Ojek Online dan ASK Dapat Insentif Pajak Dari Gubernur Jateng |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi Blusukan Malam, Tinjau Pos Kamling di Semarang, Begini Pesan untuk Warga |
![]() |
---|
Boarding School MAN 1 Surakarta Gelar Crescenta 2025, Ini Tanggalnya |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Peroleh Penghargaan Ketahanan Pangan 2025 |
![]() |
---|
Sambangi Warga di Pos Kamling, Ahmad Luthfi Tekankan Kembali Fungsi Siskamling dan Jogo Tonggo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.