Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penyebab Warga Jabungan Semarang Krisis Air Bersih saat Kemarau

Ratusan warga di Kelurahan Jabungan, Banyumanik, Kota Semarang hampir dua bulan ini mengalami krisis air bersih.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Capt foto / dok warga.
Seorang nenek sedang mengangsu air bersih di Masjid Al-Hidayah untuk memenuhi kebutuhan air bersih layak konsumsi di Jabungan, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (1/7/2023). 

Sebab, kualitas air buruk dengan warna air kekuningan."Tak layak konsumsi, biasanya hanya untuk mandi dan cuci pakaian. Saat mencuci juga harus hati-hati terutama pakaian  warna putih," lanjutnya.

Diakuinya, pemerintah kota rutin memberikan bantuan satu truk tangki kapasitas 5000 liter yang didistribusikan ke warga tiap hari Senin.

Warga merasa terbantu dengan bantuan tersebut lantaran antrean menjadi tidak lama.

"Seminggu ludes, air bersih  itu hanya digunakan untuk minum," bebernya.

Kendati begitu, warga menginginkan solusi jangka panjang yakni dengan membuat saluran pipa pararel dengan sumber lain.   

"Kami tidak mampu misal harus swadaya terlalu mahal. Paling tidak butuh sambungan pipa sampai 3-5 kilometer," jelasnya.

Ketua RW 3 Jabungan, Karyitno mengatakan, warganya memang Kesusahan dalam mengakses air bersih meliputi tiga RT yakni RT 1,2 dan 3.

Bantuan droping air bersih bukan solusi yang diharapkan warga melainkan adanya Pamsimas yang memiliki sumber air yang besar.

"Sudah ada Pamsimas berupa sumur bor di Jabungan tapi kualitas air buruk tak layak konsumsi hanya bisa untuk cuci dan mandi," katanya.

Berhubung Pansimas itu gagal warga mendapatkan bantuan kembali untuk  membangun Pansimas baru di wilayah Pucung, Gedawang  dekat kawasan perhutani.

Jaraknya sekira 4 kilometer dari Jabungan.

Air di sumber tersebut nantinya mampu mencukupi 160 sambungan rumah (SR) dibagi dua RW.

Jatah sementara di dua RT yaitu RW 5 hanya 42 KK sisanya nanti diberikan kepada RW 3.

"Hanya saja suplai air tidak mengcover seluruh warga. Separuh warga di RW kami aja ga ada yaitu hanya 70-80 KK. Warga lainnya bisa cemburu misal tak diusahakan mencarikan sumber lain,"  terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya kini mencoba mengusulkan untuk mencari sumber mata air yang lebih berlimpah yang lokasinya masih di dekat lokasi Pamsimas Pucung, Gedawang.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved