Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Penjelasan Video Viral Perempuan Bercadar Jadi Imam Salat dengan Makmum Pria: Untuk Konten

Setelah viral video perempuan bercadar jadi imam salat dengan makmum sejumlah laki-laki, kini pihak pesantren memberikan klarifikasi.

Editor: m nur huda
YouTube Gubes Mamaz
Padepokan Sendang Sejagat memberikan klarifikasi mengenai video perempuan bercadar jadi imam salat di Pondok Pesantren Al-Khafiyah. Potongan video tersebut merupakan bahan konten YouTube. 

TRIBUNJATENG.COM - Setelah viral video perempuan bercadar jadi imam salat dengan makmum sejumlah laki-laki, kini pihak pesantren memberikan klarifikasi.

Adapun, sebelumnya video perempuan bercadar jadi imam salat diunggah ke media sosial oleh akun TikTok @dailypost.id.

Hingga kini, video perempuan bercadar menjadi imam salat yang diunggah akun TikTok @dailypost.id telah dilihat lebih dari 8 juta kali.

Dalam video yang beredar, tampak perempuan bercadar memimpin salat bersama tiga makmum laki-laki.

Video itu disebut-sebut dibuat di Pondok Pesantren Al-Khafiyah.

Namun, ternyata video itu digagas oleh Padepokan Sendang Sejagat yang berada di Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatra Utara, untuk konten di YouTube.

Terkait video itu, Kasat Intel Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting, mengatakan pihak Padepokan Sendang Sejagat telah membuat klarifikasi.

"Sudah diklarifikasi," ujar Ginting, Sabtu (1/7/2023), dikutip dari TribunMedan.com.

Meski begitu, pihaknya belum memberikan keterangan secara detail terkait kasus tersebut apakah ada unsur pidana atau tidak. 

Diketahui, klarifikasi telah dilakukan pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, bersama pihak kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat pada Jumat (30/6/2023).

Dalam klarifikasi itu, Mas Karto mengatakan video yang beredar di media sosial itu telah dipotong-potong dari video asli.

Dijelaskan Karyo, terkait video seorang wanita memimpin salat dengan makmum laki-laki itu merupakan sebuah film untuk mengedukasi kepada masyarakat agar tidak terjerumus dan terpengaruh terhadap ajaran Islam yang menyimpang.

“Itu kami buat untuk perfilman atau pun arti kata sinetron berseri.”

“Adapun yang kami buat itu sebagai contoh yang mana kita sebagai umat Islam jangan mudah terpengaruh yang mengkategorikan ponpes, atau kata-kata Islami atau memakai ayat-ayat Allah, tapi banyak sekarang itu manipulasi."

"Makanya itu saya buat untuk edukasi dan pelajaran,” ujar Karyo, dilansir YouTube TribunMedan, Sabtu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved