Berita Jateng
Kenaikan Harga Nasi Lauk di Semarang Picu Inflasi Jateng Juni 2023
Kenaikan harga daging ayam ras dan nasi dengan lauk menjadi pemicu terbesar inflasi pada bulan Juni 2023.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga daging ayam ras dan nasi dengan lauk menjadi pemicu terbesar inflasi pada bulan Juni 2023.
Tercatat pada Juni 2023 gabungan enam kota di Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,86.
"Kenaikan harga daging ayam ras menjadi penyumbang terbesar (inflasi Juni 2023). (Inflasi) terjadi di semua kota IHK.
Ini terjadi seiring dengan tingginya permintaan masyarakat. Kemudian peternak yang melakukan afkir tinggi, serta mahalnya harga pakan ternak.
(Penyumbang inflasi terbesar kedua) Naiknya harga nasi dengan lauk di Kota Semarang.
Kemudian upah asisten rumah tangga, bawang putih, dan kenaikan harga mobil," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan saat rilis data secara daring, Senin (3/7/2023).
BPS Provinsi Jateng mencatat, daging ayam ras memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen dan nasi dengan lauk memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
Adapun selanjutnya upah asisten rumah tangga, bawang putih, dan mobil, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen.
Dadang menyebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,33 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
Adapun di sisi itu, kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar -0,74 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,03 persen.
Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil).
"Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 116,68 diikuti oleh Kota Cilacap sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 115,11; Kota Tegal sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 116,68; Kota Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 115,57 dan 114,24; dan inflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 114,75," terangnya.
Di sisi lain, inflasi secara bulanan (month to month/mtn) di Jawa Tengah pada juni 2023 yang mencapai 0,03 persen tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Juni 2022 yang mencapai 0,85 persen.
Sedangkan pada Juni 2021, kondisi pergerakan harga secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.
Dadang menyebutkan, tingginya inflasi Juni 2022 dikarenakan kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit yang memberikan andil sebesar 0,41 persen.
"Sedangkan pada Juni 2023, pada harga-harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau lebih terkendali," tambah Dadang.
Sementara secara tahunan (year on year/yoy), sebutnya, inflasi pada Juni 2023 menunjukkan tren menurun di mana inflasi yoy Juni 2023 sebesar 3,18 persen atau lebih rendah dibandingkan inflasi yoy Juni 2022 yang mencapai 4,97 persen.
"Secara tahun kalender atau year to date, inflasi gabungan enam Kota IHK pada periode Januari sampai Juni 2023 mencapai 1,34 persen.
Ini relatif aman untuk mencapai target inflasi 2023 yang di kisaran 3 persen +/ -1 persen," ujarnya.
Sementara itu, inflasi Jateng pada Juni 2023 yang disebutkan menunjukkan tren menurun tersebut turut dipengaruhi adanya sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi cukup besar.
Komoditas penyumbang deflasi terbesar Jateng pada Juni 2023 utamanya yakni bensin yang memberikan andil sebesar -0,08 persen; disusul bawang merah dengan andil sebesar -0,02 persen; tarif kereta api dan emas perhiasan yang masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen; dan cabai merah memberikan andil -0,009 persen.
"Komoditas penyumbang deflasi terbesar adalah bensin karena harga BBM turun (penyesuaian per 1 Juni 2023).
Kemudian bawang merah dan tarif tiket kereta api turun karena memang ada permintaan turun pasca arus mudik dan arus balik, serta untuk harga emas perhiasan turun mengikuti harga emas dunia," imbuhnya.
| "Kasusnya Sudah Lama" Alasan Polisi Lambat Tangani Laporan Penganiayaan dan Salah Tangkap Magelang |
|
|---|
| BI Sebut Inflasi Jateng Tetap Terkendali di Tengah Kenaikan Harga Emas Dunia |
|
|---|
| Pendorong Aglomerasi Solo Raya, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Cita Loka Fest 2025 |
|
|---|
| Gubernur Luthfi Mendapat Penghargaan Cita Loka Fest 2025 Kategori Pendorong Aglomerasi Solo Raya |
|
|---|
| Wamenkes Puji Speling yang Digagas Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Ingin Jadikan Program Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Pedagang-ayam-potong-di-Semarang-tampak-sedang-melayani-pembeli.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.