Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kasus Uang Tabungan Siswa Yang Dipinjam Guru Termasuk Pelanggaran Kode Etik

Kasus uang tabungan siswa yang dipinjam guru di Garut berbuntut panjang hingga ditaksir ada pelanggaran kode etik

Editor: raka f pujangga
Tribun Jabar
Uang Tabungan Rp 112 Juta Siswa SD Dipinjam Guru, Ini Rincian Jumlah Utang 

TRIBUNJATENG.COM, GARUT - Kasus uang tabungan siswa yang dipinjam guru di Garut berbuntut panjang hingga ditaksir ada pelanggaran kode etik.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa menyebutkan guru yang memakai tabungan siswa termasuk dalam pelanggaran kode etik Aparatur Sipil Negara (ASN).

Apalagi kasus tabungan siswa yang macet di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Baca juga: Kisah Pilu Armilah Janda Buruh Serabutan Tabungan Sekolah Anaknya Dipakai Guru Belum Dikembalikan

"Pasti ada (pelanggaran)," tegas Saan saat ditemui usai menjadi pembicara dalam acara Silaturahmi dan Konsolidasi Partai Nasdem Kabupaten Garut di Hotel Dariza, Selasa (4/7/2023).

Menurut Saan, pelanggaran etik terjadi saat uang guru tidak mengembalikan uang tabungan para siswa. 

"Apapun ya alasannya, tabungan siswa itu kan harus dilihat sebagai sebuah amanah, saat siswa selesai, uang itu harus dikembalikan dan harus ada uangnya," jelas Saan.

Saat uang yang ditabungkan siswa tidak bisa dikembalikan karena macet. Hal ini jelas menjadi sebuah pelanggaran kode etik bagi ASN yang mengelola uang tabungan tersebut.

"Dipastikan itu melanggar kode etik, kalaupun dipakai, saat dibutuhkan itu harusnya sudah ada," katanya.

Sementara terkait sanksi bagi ASN yang melanggar kode etik dalam kasus tabungan tersebut, Saan menyerahkan hal tersebut kepada Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menindaknya.

Meski demikian, Saan berharap menabung di sekolah tidak sampai dihapus dari sekolah.

Alasannya, kegiatan itu tujuannya mendidik anak mengelola uang.

Baca juga: Tak Bisa Kembalikan Uang Tabungan Siswa, Guru Pangandaran Minta Bantuan, Jeje: Jangan Lempar Masalah

Lalu, masalah yang terjadi di Pangandaran, kata Saan, hanya kesalahan dalam pengelolaan. 

"Sebenarnya tujuannya kan untuk menanamkan budaya hemat, menyiapkan untuk masa depan, ini soal pengelolaan saja," kata Saan.

Sebelumnya, di Kabupaten Pangandaran, lebih dari Rp 1 milyar uang tabungan siswa, tidak bisa dikembalikan ke siswa karena uang tabungan yang ada terpakai oleh para guru. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved