Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tak Bisa Kembalikan Uang Tabungan Siswa, Guru Pangandaran Minta Bantuan, Jeje: Jangan Lempar Masalah

Uang tabungan murid SD di Kabupaten Pangandaran tak bisa cair karena diutangi guru, malah melempar bola panas ke pemerintah agar diambil alih.

Editor: raka f pujangga
Instagram
Uang Tabungan Rp 112 Juta Siswa SD Dipinjam Guru, Ini Rincian Jumlah Utang 

TRIBUNJATENG.COM, PANGANDARAN - Uang tabungan murid SD di Kabupaten Pangandaran tak bisa cair karena diutangi guru menuai polemik.

Kini setelah utang tak terbayar, guru tersebut justru berharap masalah mereka bisa ditangani pemerintah.

Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Baca juga: Koperasi Tugu Cijulang Bakal Jual Aset Bangunan Buat Menutup Uang Tabungan Pelajar Yang Macet

Sebelumnya, kasus tabungan murid SD tak bisa dicairkan viral di Pangandaran.

Bahkan, pemerintah setempat sampai turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu.

Tetapi, Bupati Jeje Wiradinata tidak memberikan angin segar untuk para guru pengutang itu.

Saat ini, tim khusus penyelesaian uang tabungan murid di Pangandaran terus door to door mendatangi sekolah dasar (SD).

Khususnya, SD yang berada di wilayah Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Dalam dua minggu ini, sejak tim khusus dibentuk, mereka akan dievaluasi dan dipertanyakan oleh Bupati Pangandaran terkait sejauh mana tim telah melakukan penyelesaian uang tabungan yang mandek.

Sementara itu, guru atau pihak sekolah yang mempunyai sangkutan pun dituntut untuk bertanggung jawab dan segera mengembalikan uang tabungan murid.

"Jangan melempar masalah ke pemerintah (Pemda Pangandaran)," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Setda Pangandaran beberapa hari lalu. 

Hal itu disampaikan, karena memang sebelumnya mereka sempat meminta bantuan ke pemda untuk melunasi utang.

"Kan, sebetulnya mereka (pihak sekolah) sempat patunjuk-tunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Termasuk kata komite, saat meminjam pihaknya tidak dilibatkan," katanya.

"Saya bilang, disintegrasi sekolah itu adalah otonomi sekolah. Di mana, ada sekolah dan komite sekolah," ucap Jeje.

Menurutnya, kalau pengelola uang tabungan berjalan dengan baik tentu tidak akan terjadi hal seperti ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved