Inilah Perbedaan Mencolok Rumput JIS dan Rumput Standar FIFA
Menurut Pedoman FIFA untuk Rumput Alami, penggunaan rumput alami harus disesuaikan dengan iklim di wilayah tersebut.
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Inilah Perbedaan Mencolok Rumput JIS dan Rumput Standar FIFA
TRIBUNJATENG.COM - Inilah perbedaan mencolok antara rumpul JIS dan rumput standar FIFA.
Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perhatian publik karena kemungkinan menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U17.
Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa rumput di JIS tidak memenuhi standar FIFA.
Oleh karena itu, ada rencana untuk mengganti rumput JIS dengan rumput yang sesuai standar FIFA.
Dilansir Tribunjateng.com dari Kompas.com, rumput di JIS menggunakan jenis rumput hybrid.
Jenis rumput ini pertama kali diperkenalkan di stadion Indonesia.
Rumput hybrid merupakan kombinasi antara rumput sintetis dan rumput alami.
Standar penggunaan rumput JIS diklaim sebagai rekomendasi FIFA, termasuk campuran rumput sintetis dan alami serta ketebalannya.
Komposisi rumput hybrid di JIS terdiri dari 5 persen rumput sintetis jenis Limonta dari Italia dan 95 persen rumput alami jenis Zoysia matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.
Adapun beberapa alasan rumput hybrid digunakan untuk stadion JIS antara lain:
1. Memiliki daya tahan tiga kali lipat.
2. Memiliki kemampuan penyerapan air yang lebih baik.
3. Cocok dengan kondisi iklim pesisir.
4. Biaya pemeliharaan rumput hybrid lebih efektif dan terjangkau.
Sementara itu, berdasarkan panduan stadion sepak bola FIFA menjelaskan bahwa pemilihan rumput lapangan sepak bola harus disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya setempat.
Terdapat tiga jenis rumput yang dapat dipilih, yaitu rumput alami, pitch hybrid, dan rumput sintetis.
Menurut Pedoman FIFA untuk Rumput Alami, penggunaan rumput alami harus disesuaikan dengan iklim di wilayah tersebut.
Misalnya, rumput untuk musim dingin harus dapat beradaptasi dengan suhu tanah antara 16 dan 24 derajat Celsius.
Sementara rumput untuk musim panas harus tumbuh dengan baik pada suhu antara 27 dan 35 derajat Celsius.
FIFA juga memperbolehkan penggunaan rumput pitch hybrid, yaitu serat sintetis yang ditambahkan ke rumput alami untuk memperkuatnya.
Pitch hybrid semakin populer dan dalam beberapa kasus menjadi persyaratan agar sebuah stadion memenuhi standar FIFA.
Rumput hybrid ini direkomendasikan untuk stadion yang digunakan sebagai lingkungan multiguna.
Sementara pada stadion yang lebih kecil atau kurang intensif penggunaannya, rumput alami lebih disarankan.
FIFA juga mengakui penggunaan rumput sintetis karena ketahanannya terhadap cuaca dan penggunaan yang lebih intens.
Rumput sintetis dapat menjadi alternatif terbaik dibandingkan rumput alami.
Bahkan, rumput sintetis telah digunakan dalam berbagai olahraga selama beberapa dekade.
Namun, hanya lapangan rumput sintetis yang telah diuji di laboratorium dan memenuhi kriteria pengujian dari Program Kualitas FIFA yang bisa mendapatkan tanda FIFA QUALITY.
Tanda tersebut menunjukkan bahwa lapangan memenuhi standar FIFA.
Selain itu, FIFA juga memberikan tanda FIFA QUALITY PRO untuk lapangan yang memiliki performa permainan tertinggi untuk sepak bola tingkat profesional.
Dalam kasus rumput JIS, evaluasi oleh ahli menunjukkan bahwa kondisinya saat ini belum sesuai dengan standar FIFA.
Oleh karena itu, Menteri Basuki Hadimuljono menyatakan rencana untuk mengganti rumput JIS dengan rumput yang berstandar FIFA.
Pergantian rumput ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lapangan dan memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17.
Rumput standar FIFA diharapkan dapat memberikan kondisi yang lebih baik dalam hal daya tahan, penyerapan air, dan adaptasi terhadap iklim setempat.
Perubahan ini juga diharapkan dapat mengurangi biaya pemeliharaan lapangan dengan menggunakan rumput standar FIFA yang lebih efektif dan terjangkau.
Dalam upaya memastikan kualitas lapangan sepak bola, FIFA terus memberikan panduan dan rekomendasi mengenai jenis rumput yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim setiap wilayah.
Dengan adanya perubahan rumput JIS menjadi rumput standar FIFA, diharapkan stadion ini akan memenuhi standar internasional dan memberikan pengalaman yang optimal bagi para pemain dan penonton.
Rumput lapangan sepak bola memainkan peran penting dalam kualitas permainan dan keselamatan pemain.
Oleh karena itu, pemilihan rumput yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kondisi lapangan yang baik dan sesuai standar internasional.
Dengan adanya rencana penggantian rumput JIS dengan rumput standar FIFA, diharapkan Indonesia dapat lebih siap dalam menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional dan meningkatkan prestasi olahraga sepak bola di negara ini. (*)
perbedaan rumput jis dan standar fifa
rumput jis
JIS tidak sesuai standar FIFA
Stadion JIS
Jakarta International Stadium
FIFA
tribunjateng.com
Rolling City Bersama Scoopy, Intip Proses PDI di Central Sakti Kratonan Solo |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Sebut Upayakan Tempat Tinggal untuk Korban Kebakaran di Jagalan |
![]() |
---|
Buka Peluang Wisata, Ngesti Bupati Semarang Optimistis Dampak Tol Bawen Semarang-Jogja |
![]() |
---|
Dorong Performa Kendaraan, BBM Non-Subsidi Pertamina Jadi Pilihan Pengguna |
![]() |
---|
Sekda Kudus: Kami Perlu Berhemat dalam Pengelolaan Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.