Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Marak Penipuan Modus WA Undangan Nikah, Bos di Malang Rugi Rp 1,4 Miliar, Ini Cara Menghindarinya

Kasus penipuan via online modus undangan pernikahan palsu tengah marak. Yang terbaru seorang pengusaha menjadi korban

Editor: muslimah
SHUTTERSTOCK
Iustrasi penipuan online 

Transaksi tak dikenal yang menguras tabungan Rp 1,4 miliar itu dijalankan aplikasi mobile banking. Namun, anehnya, korban mengaku tidak pernah mengunduh aplikasi mobile banking di ponsel miliknya.

Saat dicek di aplikasi, nomor telepon yang digunakan untuk mendaftar mobile banking juga bukan milik dan tak dikenali korban. Hilmi menduga penipu mendaftar dengan nomornya sendiri yang bukan milik korban, setelah memiliki akses ke rekening korban.

Saat ini, korban dan kuasa hukumnya tengah melakukan upaya pengaduan ke kepolisian, pihak bank terkait, dan OJK.

Modus penipuan online di WA

Kasus penipuan undangan pernikahan seperti yang dialami Silvia bukanlah yang pertama kali. Pada Januari lalu, terdapat pula korban yang terkuras rekeningnya usai membuka link undangan nikah palsu di WA.

Derasmus Kenlopo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban modus penipuan undangan pernikahan di WhatsApp. Akibatnya, ia kehilangan uang Rp 14 juta dan hanya tersisa Rp 25.000.

 Kejadian pada Silvia yang kehilangan Rp 1,4 miliar berarti menambah daftar korban penipuan undangan pernikahan di WhatsApp. Supaya tidak berjatuhan korban berikutnya, pengguna perlu senantiasa waspada dengan modus penipuan online di WA.

Sebagaimana sempat disinggung di atas, ada banyak modus penipuan online di WA. Dalam menjalankan aksi penipuan, penipu umumnya menggunakan modus yang sama, yaitu membagikan file APK jahat melalui informasi palsu atau phising.

Penipu menggunakan berbagai macam informasi palsu untuk mengelabui pengguna agar mau membuka dan menginstal file aplikasi APK itu.

Berdasarkan catatan KompasTekno, informasi palsu itu bisa berupa undangan nikah, tagihan BPJS, dan surat tilang.

Supaya korban percaya, penipu biasanya akan mengaku dari pihak terkait untuk membagikan informasi palsu, yang tidak berisi sebagaimana mestinya dan malah mengandung file aplikasi APK.

Penting dicatat, file aplikasi APK yang dibagikan penipu lewat informasi palsu itu sangat berbahaya.

Alfons Tanujaya, seorang pengamat keamanan siber dari Vaksin.com mengatakan, ketika aplikasi APK itu diinstal, ponsel pengguna bisa diambil alih oleh penipu.

Penipu bisa dengan mudah mengakses semua layanan dan data pribadi pengguna yang tersimpan di ponsel.

Alhasil, pembobolan rekening pun sangat mungkin terjadi. Dengan terbukti adanya korban, pengguna perlu mengetahui cara menghindari penipuan ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved