Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga BRI 1

Gasswat! Liga 1 Terancam Dihentikan Buntut dari Protes Perlakuan Rasisme di Medsos

Di tengah hiruk pikuk kemeriahan pertandingan demi pertandingan di Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 tersebar kabar tak sedap.

Twitter
Bentrok antar suporter PSM Makassar terjadi dalam pertandingan saat menjamu Dewa United pada pekan kedua Liga 1 2023/2024 di Stadion BJ Habibie, Pare-pare, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/7/2023). 

Meski sambil bercanda, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menegaskan bahwa ia tak setuju dengan adanya sikap rasisme ini. Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan tindakan rasisme ini tidak seharusnya terjadi di Indonesia.

Menurutnya Indonesia adalah negara yang berpegang pada dasar negara Pancasila. Dengan adanya tindakan rasisme ini, tentu saja Erick menegaskan bahwa hal seperti ini harus ada tindakan.

Tindakan yang dimaksud tentunya ada sanksi untuk oknum suporter tidak bertanggung jawab seperti itu.

"Kemarin saya sudah bilang, saya kecewa, saya juga meminta nanti setelah ada jambore suporter, kemarin sudah ada di Surabaya dan di beberapa tempat bahwa suporter mempunyai persepsi yang sama apa itu rasisme," kata Erick Thohir.

"Ya, ke depannya akan mulai kita tindak karena ya sangat sedih ketika kita bangga sebagai negara Pancasila, NKRI, kulitnya ada yang putih, ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting, ada yang lurus, ada yang agak botak, sukunya macam-macam, lalu terjebak hal-hal seperti ini, kan sangat menyedihkan," ucapnya.

Menteri berusia 53 tahun itu menegaskan tindakan rasisme seperti ini memang tidak bisa ditoleransi. Ia menegaskan bahwa orang-orang tak bertanggung jawab ini harus segera ditindak dan diberi hukuman. Tentu saja dengan harapan mereka bisa jera dan hal-hal seperti ini tak akan terulang lagi.
Kronologi

Tindakan rasisme itu bermula ketika tiga pemain PSM Makassar mengalami ujaran kebencian dan rasisme oleh suporter sepakbola Indonesia.

Tiga pemain PSM Makassar yang mengalami rasisme tersebut yakni Yance Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erwin Gutawa.

Kompetisi kasta tertinggi Indonesia yakni Liga 1 2023/2024 kembali terancam dihentikan. Pasalnya, pengamat sepakbola Indonesia menilai ada tindak kejahatan yang dilakukan oleh oknum suporter terhadap pemain PSM Makassar.

Pertandingan Persija vs PSM Makassar digelar pada Senin 3 Juli 2023 di stadion GBK Jakarta. Kejadian rasisme bukan di lapangan bola atau saat pertandingan. Namun di dunia maya, media sosial. Saat ini, APPI telah mengindetifikasi akun-akun yang melakukan perundungan dan rasisme terhadap pemain PSM Makassar tersebut.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus menegaskan akan ada hukuman tegas kepada suporter yang melakukan aksi tidak terpuji tersebut.

"Rasisme itu tidak hanya dari perkataan tetapi juga bentuk-bentuk spanduk dalam stadion," ungkapnya. "Di dalam itu tertuang hukuman-hukuman bukan hanya yang bernyanyi saja, tetapi juga poster-poster di sosial media, ataupun bentuk-bentuk spanduk di dalam stadion yang menyatakan ujaran kebencian," tukas Ferry. 

Jangan Gegabah

Pengamat sepak bola nasional, Wawan Dermawan, meminta PSSI dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk tidak gegabah atas kejadian rasisme terhadap pemain PSM Makassar saat kontra Persija Jakarta, 3 Juli 2023.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya menyetujui wacana APPI agar Liga 1 2023/2024 dihentikan sementara akibat rasisme. Adapun tiga pemain PSM Makassar yang mendapat perlakuan rasisme ini antara lain Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved