Wawancara Khusus
Mengulik Pria Pertama Jadi Ketua PKK Kota Semarang, Awalnya Saya Kikuk Kemudian Terbiasa
Ketua TP PKK Kota Semarang Alwin Basri yang tak lain adalah suami dari Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM - UMUMNYA Ketua Tim Penggerak PKK adalah perempuan. Dijabat oleh istri kepala daerah. Tetapi di Kota Semarang, Ketua TP PKK adalah laki-laki. Yaitu Alwin Basri yang tak lain adalah suami dari Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita, Walikota Semarang.
Artinya, periode ini, Mbak Ita adalah perempuan pertama yang menjadi Walikot Semarang. Dan Alwin Basri laki-laki pertama yang menjadi Ketua PKK Kota Semarang.
Alwin yang bernama lengkap DR. Ir. H. Alwin Basri, MM, M.IKom merupakan Ketua Komisi D DPRD Jateng. Mungkin baru pertama di Indonesia, sosok pria yang menjadi ketua PKK.
Nah bagaimana rasanya seorang pria menjadi Ketua PKK, Video Tribun Topic tayang di medsos Tribunjateng.
Dan kali ini disajikan kepada pembaca Tribunjateng.com maupun koran cetak Tribun Jateng yang disadur oleh reporter Eka Yulianti Fajlin. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana awal mula terjun ke politik?
Baik terima kasih. Saya dulu kontraktor. Kebetulan teman-teman banyak masuk di PDIP. Tahun 1999 itu ada pemilu, booming PDIP. Awalnya, saya diajak jadi pengurus. Setelah itu, jadi anggota dewan karena saya dekat dengan kaum marhaen atau kaum tidak mampu. Di sini harus mengangkat mereka. Ini sreg dengan hati kecil saya.
Selain di DPRD dan TP PKK, ada yayasan?
Saya asli Pati dan Jogja. Ada yayasan pendorong pendirian Muhammadiyah. Banyak kegiatan di situ, termasuk bansos. Kebetulan Februari ada musyawarah besar, saya dipilih jadi ketuanya. Di Jogja mengurus itu. Kalau di partai dapil saya di Pati.
Sebagai Anggota DPRD Jateng dan Ketua PKK Kota Semarang, bagaimana cara bagi waktu?
Mbak Ita selalu di kantor atau ke Jakarta. Saya muter di Jateng. Anak saya dokter, lagi sekolah spesialis, muter terus ke rumah sakit dalam rangka sekolah spesialis. Kami punya janji seminggu sekali harus ketemu. Ini benar-benar kita maksimalkan. Diskusi sekolah anak saya. Jadi, waktu yang sedikit kita maksimalkan.
Saya sama Mba Ita kan sudah purna, tidak ada anak kecil. Faraz sudah mentas. Kehidupan kita sumbangsihkan untuk warga sesuai arahan Ibu Megawati harus mengangkat kaum marhaen.
Awal Mbak Ita menjabat Wakil Wali Kota bagaimana?
Jadi wakil wali kota tahapannya banyak. Kita diskusi, bisa nggak biasanya di kantor tiba-tiba masuk pasar yang becek, lambat laun bisa. Sekarang jadi energi Mba Ita. Kebetulan Mba Ita sering dipanggil Bu Mega. Intinya, kita berbuat baik untuk warga.
Sosok Inspiratif Pak Alwin?
Maju Pilkada DKI, Pramono Anung: Kami akan Wujudkan Jakarta sebagai Kota Global |
![]() |
---|
Pramono Anung Beberkan Kronologi Maju Pilkada DKI: Jangan Bercanda dong Mbak |
![]() |
---|
WAWANCARA : Ridwan Hisjam Anggota Dewan Pakar Golkar : Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketum |
![]() |
---|
Pilkada Pekalongan, Sukirman: Saya Sudah Mengenal dan Cocok dengan Bu Fadia |
![]() |
---|
WAWANCARA dr Amalia Desiana: Kantongi Rekomendasi ingin Lanjutkan Perjuangan Sang Ayah Budhi Sarwono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.