Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Rudy Heryadi Teliti Model Penilaian Berkelanjutan Bio-Dimethyl Ether dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

Biomassa limbah kelapa sawit yang melimpah dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan biofuel melalui proses gasifikasi.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AMANDA RIZQYANA
Rudy Heryadi Mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL), Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL), Unika Soegijapranata Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL), Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL), Unika Soegijapranata Semarang mempertahankan disertasinya di hadapan penguji.

Rudy Heryadi mempertahankan disertasi berjudul 'Model Penilaian Berkelanjutan Bio-Dimethyl Ether dari Tandan Kosong Kepala Sawit'.

Dia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan biomassa limbah kelapa sawit yang melimpah dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan biofuel melalui proses gasifikasi.

"Selama ini pemanfaatannya digunakan sebagai mulsa dan pupuk saja," ungkap Rudy kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/7/2023) di Ruang Perpustakaan Gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata, Kampus Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Baca juga: 3 Jemaah Haji Asal Kabupaten Semarang Wafat di Arab Saudi, Ini Daftarnya

Baca juga: Tak Kantongi Izin, Polisi Periksa 3 Panitia Konser JKT48 Summer Tour Semarang

Menurut Rudy, Dimethyl Ether (DME) dikategorikan sebagai biofuel yang multisource dan multipurpose.

Dia menyatakan, DME dapat dibuat dengan bahan baku gas alam, batubara, dan biomassa.

"DME disebut juga sebagai multipurpose fuel," tambahnya.

Hal ini karena dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti Liquid Petroleum Gas (LPG) dan solar karena kemiripan beberapa karakteristiknya.

"DME dapat menggantikan LPG dan mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG," terang Rudy.

Pada sektor transportasi, kebutuhan untuk bahan bakar alternatif untuk menggantikan solar juga dapat dipenuhi oleh DME.

Pada saat ini upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengurangi impor adalah dengan rencana hilirisasi batubara menjadi DME.

"Hilirisasi batubara menjadi DME dapat mengurangi beban impor LPG, tetapi permasalahan lain dari sisi lingkungan adalah emisi GRK yang dihasilkan lebih tinggi," ujarnya. (*)

Baca juga: Daya Beli Masyarakat Menurun, Industri Fesyen Lokal Ungkap Penyebabnya, Ini Kata Mereka

Baca juga: Optimalkan Kinerja Pemerintah Daerah, 636 PPPK Kabupaten Wonosobo Dilantik

Baca juga: TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023 di Desa Deroduwur Wonosobo Resmi Dibuka

Baca juga: Sulitnya Medan, Peninjauan Lokasi TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023 Kodim 0707 Wonosobo Gunakan Jeep

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved