Berita Semarang
Antisipasi Penyakit Antraks, Hewan Ternak Masuk ke Kota Semarang Dipastikan Sudah Skrining
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan, hewan ternak yang masuk ke Kota Semarang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan, hewan ternak yang masuk ke Kota Semarang sudah dilakukan skrining.
Hal itu untuk mewaspadai berbagai penyakit, termasuk antraks.
Dia memaparkan, antraks bisa menyerang hewan yang berkuku. Dinas Pertanian (Dispertan) selalu melakukan sortir terhadap hewan ternak yang masuk ke Semarang. Peternak juga diberi edukasi terkait pencegahan penyakit-penyakit yang bisa mengenai ternaknya.
"Dinas Pertanian selalu skrining agar tidak ada penularan ke sapi-sapi di Semarang," ucap Ita, sapaannya, Jumat (14/7/2023).
Dia mencatat, sejauh ini tidak ada kasus antraks di ibu kota Jawa Tengah. Dia juga berharap tidak sampai ada kasus tersebut. Hewan di rumah pemotongan hewan (RPH) Penggaron dipastikan bukan dari wilayah endemik antraks.
"Selama ini tidak ada. Moga-moga tidak ada. Di RPH juga tidak ada hewan yang diambil dari Jogja," paparnya.
Jika diperlukan vaksinasi, lanjut Ita, Pemerintah Kota Semarang pun siao melakukan mengingat ini menjadi permasalahan nasional. Meski tidak dianggarkan, vaksinasi bisa diambilkan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).
"Ini kan memang permasalahan nasional, bisa diambilkan darj BTT untuk divaksin," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto mendorong Pemerintah Kota Semarang berkoordinaai dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk pencegahan wabah antraks. Dinas terkait juga bisa membentuk tim untuk melakukan pencegahan.
"Jangan sampai wabah antraks masuk ke Semarang. Harus ada upaya pencegahan," Liluk, sapaannya.
Menurutnya, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya penyemprotan atau disinfeksi ke tempat-tempat yang bersinggungan langsung dengan hewan ternak. Selain itu penyuntikan terhadap hewan ternak juga bisa dilakukan. Penyuluhan kepada peternak pun sangat diperlujan
"Dinas Pertanjan harus hati-hati dengan lalu lintas peternakan. Saya kira pemkot sudah paham dengan hal itu," terangnya.
Seminar Kepemimpinan dan Literasi 2025, Wali Kota Semarang Sampaikan Ini |
![]() |
---|
Workhsop Batik Motif Semarangan Warnai Perayaan Hari Batik Nasional di Harris Hotel |
![]() |
---|
Batik Jadi Daya Tarik Wisata, Pemkot Semarang Dorong Penguatan Ekosistem Batik |
![]() |
---|
Senator Peduli: DPD RI Ajak Warga Semarang 'Give Blood, Give Hope' |
![]() |
---|
Identitas Mayat di Tugu Semarang Terkuak: Mbah Surat, Pencari Ikan Berusia 70 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.