Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Gedung K-Link Terbakar saat Prosesi Pernikahan, Keluarga Pengantin Panik Berhamburan Selamatkan Diri

Kebakaran melanda Gedung K-Link di Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/7/2023).

Instagram@jktinfo
Kebakaran di gedung K-Link Tower, Jalan Gatot Soberoto Jakarta kebakaran, Sabtu (15/7/2023) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kebakaran melanda Gedung K-Link di Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/7/2023).

Kebakaran dilaporkan pada pukul 10.05 WB.

Api yang menyebabkan kebakaran di Gedung K-Link Tower berasal dari restoran di lantai 7, demikian disampaikan Kasi Ops Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Trianto.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Gedung K-Link Jakatrta Diduga dari Kebocoran Tabung Gas di Kafe

Api tersebut merembet ke sebuah videotron di sisi kiri Gedung K-Link dan merusak kaca hingga ke lantai 16.

Di tengah kebakaran, sebuah prosesi pernikahan warga bernama Lathifa dan Andre sedang berlangsung di Gedung K-Link lantai 5.

Keluarga mempelai yang hadir dalam acara itu disebut baru mengetahui terjadinya kebakaran sekitar pukul 10.45 WIB.

Darwin Simarmata (51), perwakilan keluarga dari mempelai wanita menceritakan, pernikahan berlangsung pada pukul 07.00 WIB dan diawali dengan prosesi ijab kabul.

"Saat akad nikah sudah selesai, hendak memasuki prosesi resepsi atau acara adat pada pukul 11.00 WIB, kami mendapatkan pemberitahuan dari petugas yang bilang 'Turun! Turun'," ujar Darwin saat ditemui di depan Gedung K-Link, Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu.

keluarga dari mempelai wanita saat ditemui di depan Gedung K-Link
Darwin Simarmata (51), keluarga dari mempelai wanita saat ditemui di depan Gedung K-Link, Jalan Gatot Subroto, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu (15/7/2023).

Mendengar hal tersebut, keluarga yang hadir langsung panik ketakutan, mengingat lantai 7 dan lantai 5 sangat berdekatan.

Terlebih, mereka baru mengetahui setelah 40 menit kebakaran terjadi.

Alhasil, semua lari berhamburan dan menyelamatkan diri masing-masing dengan pakaian adat yang dikenakannya.

 "Lift-nya itu aktif atau tidak, saya kurang tahu, cuma (ketika) ditunggu, lama.

(Akhirnya) semua mengejar eskalator. Jadi, dari situ kami turun, ada yang lewat parkiran mobil, ada yang turun sampai ke bawah. Itu saja," ungkap Darwin.

"Tapi semua panik.

Karena pihak manajemen ini tidak langsung proaktif menyampaikan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved