Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jadi Korban TPPO, Warga Banyumanik Dapat Alat dan Modal Usaha

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menyalurkan peralatan lengkap pembuatan lumpia beserta modal usaha kepada korban Tindak Pidana Perdagangan Orang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
dok Dinsos Semarang
Dinsos Kota Semarang melakukan proses reunifikasi sosial terhadap korban TPPO asal Banyumanik. Korban mendapatkan bantuan alat dan modal usaha di Kota Semarang, Sabtu (15/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menyalurkan peralatan lengkap pembuatan lumpia beserta modal usaha kepada korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Korban TPPO asal Kota Semarang yang menerima bantuan tersebut berinisial IR warga Kecamatan Banyumanik. 

IR sebelumnya menjadi korban TPPO dengan modus bekerja di Selandia Baru. 

Beruntung, korban belum diberangkatkan hanya masih ditampung di Bali dan Yogyakarta hingga akhirnya kasus tersebut dibongkar polisi.

"Korban mendapatkan pendampingan dari  Kemensos melalui kami untuk proses reunifikasi sosial di antaranya dapat alat usaha dan modal," tutur Sub Koordinator Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Kota Semarang, Bambang Sumedi,Sabtu (15/7/2023).

Pihaknya telah melakukan assessment terhadap IR dan keluarganya untuk segera mendapatkan bantuan tersebut.

Hasilnya, ada beberapa temuan seperti kendala kesehatan orangtua IR dan kondisi keuangannya. 

"Kami berikan motivasi juga kepada korban supaya bangkit paskakejadian tersebut," katanya. 

Menurut Sumedi, angka kasus TPPO di Kota Semarang terhitung kecil. 

Selama ia menjabat di Dinsos kasus tersebut baru ditemukan di tahun 2023 ini.

Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, masyarakat sudah selektif dalam memilih pekerjaan. 

Misal tak memilik skill mumpuni maka tidak berani kerja di luar negeri.

"Kedua, pengaruh lingkungan tentang success story kerja di luar negeri sangat kecil.

Terbukti biro kerja di luar negeri jarang ditemukan di Semarang," paparnya.

Kendati begitu, Bambang  memberikan imbauan kepada masyarakat supaya selektif dalam menerima tawaran kerja di luar negeri. 

Jangan tergiur dengan upah tinggi terutama tawaran yang berasal dari media sosial.

"Periksa perusahaan penyalur apakah resmi dan tracking rekam jejaknya," ucapnya. (iwn)

Capt foto / dok Dinsos Semarang.

Baca juga: Chord Kunci Gitar Maling Jemuran NonaRia

Baca juga: 5 Weton Perempuan Kurang Setia Menurut Ramalan Primbon Jawa

Baca juga: Pokdakan Bangkit Jaya Desa Kaligayam Tegal Kelola Budidaya Ikan Nila dan Lele, Harganya Cuma Segini

Baca juga: Pengamat Pendidikan dari PGRI Apresiasi Komitmen Ganjar Perangi Pungli di Sekolah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved