Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner dan Destinasi Wisata

24 Km dari Kota Semarang, Ada Pasar Kuliner Tempoe Doeloe di Lerep Ungaran, Makanannya Ciamik

Warga Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menggelar Pasar Kuliner Tempoe Doeloe pada Minggu (16/7/2023).

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Seorang pelapak kuliner, Mudarmi (54) menyajikan hidangan nasi iriban kepada pembeli dalam event Pasar Kuliner Tempoe Doeloe di Embung Sebligo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (16/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Warga Desa Lerep Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menggelar Pasar Kuliner Tempoe Doeloe pada Minggu (16/7/2023).

Lokasi pasar kuliner tersebut berada di samping Embung Sebligo yang juga salah satu destinasi wisata baru di kawasan Ungaran Barat.

Berbagai hidangan kuliner tradisional Jawa Tengah tersaji di lokasi.

Beberapa di antaranya seperti nasi jagung, nasi tonjok, nasi iriban, jajanan pasar, dawet, aneka bubur tradisional dan lain sebagainya.

Pasar Kuliner Tempoe Doeloe ini hanya diadakan setiap Minggu yang bertepatan dengan Pon atau Pahing (kalender Jawa) saja.

Untuk alat transaksinya di sana, menggunakan uang khusus berupa kepingan kayu yang bernilai mulai Rp 5.000, Rp 10.000 serta Rp 15.000.

Baca juga: Pembukaan Pasar Kuliner Desa Muncar, Bagas: Kuliner Tradisional Selalu Kita Wadahi

Baca juga: Pengunjung Pasar Kuliner Banjarnegara Heboh, Ada Orang Tiba-tiba Azan dengan Suara Merdu

Baca juga: Pasar Kuliner Tempoe Doeloe Desa Lerep Ungaran, Tempat Berlimpahnya Masakan Tradisional Jawa

Dari pantauan Tribunjateng.com, terdapat belasan pelapak kuliner yang berjejer di sebuah lorong berbahan bambu.

Alat-alat yang dipakai untuk menyimpan dan membungkus makanan itu sendiri juga tradisional, seperti batok kelapa, daun pisang, daun jati, kendil dan lain sebagainya.

Satu di antara lapak yang paling populer yakni nasi iriban atau sego iriban.

Mirip dengan nasi gudangan, nasi iriban dari nasi, sayuran, sambal kelapa, dan lauk.

Yang berbeda, sejumlah sayuran yang disajikan pada Sega Iriban dimasak dengan dimasukkan ke dalam batang bambu muda, kemudian dibakar di atas bara api.

Tak hanya itu, lauknya pun bermacam-macam, mulai dari potongan daging ayam panggang, cakar ayam, keong, telur rebus.

Salah seorang pedagang nasi iriban, Mudarmi (54) mengatakan satu porsi nasi iriban dengan berbagai macam lauk tersebut dipatok Rp 10 ribu atau satu keping koin kayu 10K.

“Ini jadi favoritnya, istimewanya ada ayam bakar dan ayam panggangnya yang dipotong, sehingga menambah sedap. Kalau bungkusnya aslinya pakai daun jati yang lebar, namun harus dilapisi daun pisang untuk alas makanannya agar tidak luntur warna merah dari daun jatinya,” kata Mudarmi kepada Tribunjateng.com.

Pasar kuliner di sana biasanya buka mulai pukul 06.00 sampai sekitar pukul 11.00 WIB.

Suasana pasar kuliner di sana dimeriahkan juga dengan para musisi gamelan dan juga tari-tarian tradisional.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat mengunjungi pasar kuliner itu pada Jumat (14/7/2023).

Pasar kuliner digelar karena adanya kunjungan Ganjar yang mengajak para rombongan Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat lantaran ingin mempelajari pengembangan desa wisata.

Menurut dia, wilayah Desa Lerep dulunga merupakan daerah yang kering.

“Bantuan keuangan yang dipakai membangun embung, dimanfaatkan untuk pertanian dan juga pariwisatanya booming, beberapa kali menjadi juara," ujar Ganjar.

Melanjutkan Ganjar, Kades Lerep, Sumariyadi menegaskan bahwa kerja sama segenap unsur masyarakat menjadi modal utama pengembangan wisata di wilayahnya.

“Sepuluh tahun lalu, Desa Lerep masih termasuk desa miskin. Dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, kini bisa menjadi tujuan wisata yang menyejahterakan warga,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved