Cerita Nabi Yunus AS yang Diutus Allah SWT untuk Berdakwah Kepada Kaum Ninawa
Cerita Nabi Yunus AS yang Diutus Allah SWT untuk Berdakwah Kepada Kaum Ninawa
Penulis: non | Editor: galih permadi
Cerita Nabi Yunus AS yang Diutus Allah SWT untuk Berdakwah Kepada Kaum Ninawa
TRIBUNJATENG.COM - Berikut cerita 25 nabi dan rasul untuk anak tentang kisah Nabi Yunus dan taubatnya Kaum Ninawa.
Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk di daerah Ninawa, di selatan Irak.
Yunus bukan seorang penduduk asli Ninawa karena ia lahir di Palestina.
Ia merupakan seorang pendatang di tengah-tengah penduduk Ninawa. Kaum Ninawa adalah kaum yang kaya raya.
Akan tetapi, mereka sangat bakhil, menuhankan benda, menyembah berhala, dan menganggap tempat tertentu sebagai tempat keramat.
Yunus membawa ajaran tauhid dan iman. Ia mengajak kaum Ninawa agar menyembah kepada Allah.
Ajaran Nabi Yunus merupakan hal yang baru bagi para penduduk Ninawa.
Mereka tidak dapat menerimanya. Apalagi pembawa ajaran agama itu adalah seorang asing yang bukan dari golongan mereka.
Selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus hanya mendapatkan dua orang pengikut saja, yakni Rubil dan Tanukh.
Hal ini membuatnya sangat sedih. Ia merasa telah berusaha dengan maksimal untuk mengajak kaum Ninawa kepada Allah.
Akan tetapi, ajaran yang disampaikannya tidak sedikit pun menggugah hati mereka.
Keadaan ini membuat Yunus putus asa. la berpikir bahwa tidak ada lagi harapan bagi kaum Ninawa untuk bisa beriman kepada Allah
Pada suatu hari, Yunus telah bersiap-siap membawa perbekalan untuk meninggalkan kaum Niwana.
Sebelum meninggalkan mereka, Nabi Yunus memperingatkan akan datang azab jika mereka tidak segera bertobat.
“Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika kalian masih tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini,
Allah akan menurunkan azab yang sangat pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah mengampuni kalian semua.”
ltulah seruan terakhir yang keluar dari mulut Yunus.
Dengan berat hati, Yunus pun melangkahkan kakinya keluar dari daerah Ninawa.
Pada awalnya, kepergian Yunus disambut dengan suka cita oleh penduduk Ninawa.
Mereka merasa tidak lagi mendapat gangguan dari Nabi Yunus.
Akan tetapi, tidak berapa lama, penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tanda yang mencemaskan.
Mereka melihat awan hitam yang sangat pekat mulai menutupi daerah mereka sedikit demi sedikit.
Semakin lama, awan itu akhirnya menutupi langit mereka. Keadaan menjadi sangat gelap.
Mereka tidak bisa melihat lagi, kecuali dengan bantuan api yang mereka buat.
Keadaan tersebut terus berlanjut. Tidak tampak tanda-tanda akan hilangnya awan gelap tersebut.
Di tengah kekhawatiran yang sangat besar, penduduk Ninawa teringat dengan ucapan Yunus.
Mereka mulai berpikir bahwa seruan Yunus adalah kebenaran.
Mereka pun semakin khawatir ketika menyadari kejadian ini adalah azab dari Allah.
Lalu, beberapa orang dari mereka berkata, “Sesungguhnya apa yang terjadi kepada kita merupakan kesalahan kita sendiri.
Yunus telah mengajak kita kepada kebenaran. Akan tetapi, kita mengabaikannya. Sekarang, kita akan menanggung kesalahan dan kebodohan kita.”
“Jika memang demikian, mengapa kita tidak mencari Yunus dan menerima ajakannya sekarang juga?” usul salah seorang yang lainnya dengan semangat.
Mulailah mereka mencari Yunus ke segala tempat di Ninawa. Mereka mencari Yunus dengan harapan agar Allah tidak menimpakan azab kepada mereka.
Setelah beberapa lama, mereka belum juga menemukan Yunus.
Padahal, mereka telah mencarinya ke semua tempat.
Akhirnya, mereka pun menghentikan pencariannya.
“Kita sudah berusaha mencari Yunus ke semua tempat di Ninawa ini.
Akan tetapi, tampaknya ia telah pergi dan meninggalkan kita. Apa yang harus kita lakukan?”
kata salah seorang penduduk Ninawa dengan penuh kekhawatiran.
“Yunus memang sudah pergi. Akan tetapi, kita harus bertobat kepada Allah.
Mari kita bersama-sama bertobat dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Jangan ada lagi di melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan merugikan.
Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua dan tidak menghukum kita,” ajak salah seorang pemuka kaum Ninawa.
Akhirnya, semua penduduk Ninawa bertobat kepada Allah.
Mereka bersama-sama meninggalkan perbuatan dosa yang selama ini mereka lakukan.
Tetesan air mata penyesalan tertumpah di Ninawa. Permohonan ampunan dari Allah keluar dari mulut mereka dengan tulus.
Allah menyaksikan ketulusan penduduk Ninawa dalam bertobat. Allah pun menerima tobat mereka dan mengampuni semua kesalahan mereka.
Lalu, awan gelap yang menaungi daerah Ninawa sedikit demi sedikit mulai menghilang bersamaan dengan sikap penduduk Ninawa yang meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatannya.
Kehidupan di Ninawa pun kembali normal, bahkan Iebih baik dari sebelumnya. Allah telah mengangkat azab dari Ninawa karena kesadaran penduduknya untuk beriman kepada Allah.
Allah kemudian memberikan karunia-Nya kepada mereka hingga waktu yang cukup lama. (*)
Mbah Wagimun Nabung Rp 10 Juta Dari Hasil Ngemis di Depan Minimarket |
![]() |
---|
Wali Kota Tegal Dedy Yon Harap MPS Indonesia Berkontribusi dalam Giat Kemanusiaan |
![]() |
---|
Pandiman Yakin Ada Sosok Penjaga Metafisik di Rawapening |
![]() |
---|
Perspektif Hukum Pengibaran Bendera One Piece di Perayaan 17 Agustus, Begini Kata Dosen Unnes |
![]() |
---|
Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Minggu 3 Agustus 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Rilis BMKG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.