Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Kereta Api di Semarang

Kecelakaan KA Vs Kontainer, Agus PJL Madukoro Semarang Lari 400 Meter untuk Kasih Kode ke Masinis

PJL dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan harus lari sejauh sekira 400 meter demi memberi kode darurat kepada masinis KA 112 Brantas

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan selepas diperiksa polisi di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Penjaga Jalan Lintasan (PJL) dari Dishub Kota Semarang, Agus Setiawan harus lari sejauh sekira 400 meter demi memberi kode darurat kepada masinis Kereta Api 112 Brantas.

Ia memberikan kode khusus yang dikalangan mereka disebut sebagai kode 3 sebagai informasi bahwa di tengah perlintasannya ada truk berhenti.

Masinis yang mendapatkan kode tersebut segera merespon dengan memberikan kode 35.

Setelah itu, masinis memfungsikan rem emergency sehingga cukup waktu untuk menyelamatkan diri dan ratusan penumpang.

"Saya berteriak ke sopir. Namun, karena kereta sudah dekat saya berlari sampai 400 meter ke arah barat atau arah kereta datang. Saya beri kode pakai Hand Lamp ke masinis habis itu saya dengar suara klakson  disusul suara keluaran gas rem sebanyak tiga kali," paparnya kepada Tribun Jateng, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Fakta Baru Kecelakaan KA Brantas di Semarang, Kemiringan Perlintasan Kereta Tak Sesuai Standar

Baca juga: Media Asing Sampai Beritakan Kecelakaan Kereta Api Tabrak Truk Meledak di Semarang

Baca juga: Video FULL Blak-blakan Sopir Truk Cerita Kronologi Kecelakaan Kereta di Semarang

Kecelakaan kereta api Semarang tersebut memang tak terhindarkan karena jarak dan kecepatan kereta api tak  cukup waktu untuk mengerem sampai di perlintasan tersebut.

Agus mengatakan, sekira tiga menit sebelum kecelakaan sudah mengaktifkan sirine bunyi di palang pintu sebagai tanda kereta hendak melintas.

Ia sudah diberitahu di pos sebelumnya bahwa ada kereta api jenis Brantas dari arah Jakarta ke Blitar hendak melintas.

Di sisi lain, dari arah utara ke selatan truk trailer tetap melintas meski sudah ada suara sirine.

Nahasnya, truk tiba-tiba tersangkut ketika hendak melintasi rel kedua yang berada di sisi selatan.

"Truk lewat palang masih terbuka. Disusul palang menutup. Truk bukan mogok tapi tersangkut, mesin truk masih menyala," bebernya.

Sopir truk masih berusaha menyelamatkan diri dari sangkutan tersebut.

Namun dari jeda waktu yang ada tak cukup untuk menyelamatkan diri.

"Sopir sempat melambaikan tangan ke arah kereta," katanya.

Selepas tabrakan antara kereta api dan truk, Agus mendengar teriakan histeris dari para penumpang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved