Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penemuan Ribuan Amunisi di Cilacap

Tim Penyelam Kopaska TNI AL Diterjunkan di Perairan Cilacap Tindak Lanjuti Penemuan Amunisi

Pangkalan TNI AL Cilacap menindaklanjuti penemuan ribuan amunisi yang ditemukan dua orang nelayan di sekutar dermaga PT. SBI.

Tribunbanyumas.com/Pingky Setiyo Anggraeni
Tujuh orang penyelam dari Kopaska TNI AL diterjunkan ke sekitar dermaga PT. SBI untuk melakukan identifikasi terkait penemuan ribuan amunisi oleh dua orang nelayan, Kamis (20/7).  

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pangkalan TNI AL Cilacap menindaklanjuti penemuan ribuan amunisi yang ditemukan dua orang nelayan di sekutar dermaga PT. SBI.

Ribuan amunisi itu diduga merupakan sisa peninggalan dari Perang Dunia II.

Tak main-main untuk menindaklanjuti temuan itu, Lanal Cilacap mengundang tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dari Mako Surabaya.

Direktur Operasi Puskopaska Letkol Laut Yudo Ponco menuturkan, pihaknya sengaja datang dari Surabaya untuk mendeteksi dan mengidentifikasi temuan di bawah air terkait amunisi yang ditemukan.

Dikatakan Ponco, ada 7 tim penyelam yang terlibat dalam identifikasi di laut.

Lima diantaranya merupakan tim Kopaska dan dua lainnya adalah historycal diver dan technical diver.

"Kami dari tim Underwater Documentary Pusat Komando Pasukan Katak Surabaya datang atas undangan dari Danlanal Cilacap untuk mengidentifikasi temuan dibawah air terkait amunisi yang ditemukan," tutur Ponco kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (20/7).


Pantuan Tribunbanyumas.com di lokasi, sejak pukul 07.00 WIB pagi tim dari Kopaska dan Lanal Cilacap sudah tiba disekitar lokasi kejadian.


Mereka mempersiapkan peralatan dan berdoa bersama hingga memetakan titik penemuan amunisi sebelum penyelaman dimulai.


"Tugas kami adalah datang kebawah air, memastikan dan mengidentifikasi. Baik itu secara gambar visual maupun secara fisik apabila visibility tidak memungkinkan," ujarnya.


Setelah itu kata Ponco, apabila telah diidentifikasi, kemudian temuan dibawa ke atas (read-daratan) untuk kemudian didiskusikan,"  katanya.


Ponco menambahkan bahwa berdasarkan temuan awal nelayan, amunisi tersebut bukanlah produksi Indonesia.


Hal itu dapat diketahui dengan melihat kode yang ada di kepala amunisi yang menunjukkan bahwa amunisi tersebut merupakan buatan Amerika yang saat itu digunakan di era Perang Dunia II.


"Untuk kedalaman sesuai yang disampaikan terakhir kepada kami berkisar 20-22 meter dengan visibility sangat dekat," ungkap Ponco.


Diketahui sebelumnya 6000 amunisi berkaliber 12,7 mm dan 7,62 mm ditemukan oleh dua orang nelayan pada Sabtu (15/7) di sekitar dermaga PT. SBI.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved