Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Heboh Jemaah Haji Ditangkap Setelah Turun dari Pesawat, Ternyata Seorang Buronan

Heboh jemaah haji ditangkap polisi tepat saat sampai Indonesia. Ia ditangkap bahkan sebelum menginjakan kakinya ke rumah.

Editor: rival al manaf
istimewa
M (52) warga Nunukan Kaltara yang menjadi DPO kasus TPPO. Ia dibekuk polisi saat baru pulang berhaji dan berada di asrama haji Manggar Kota Balikpapan Kaltim(Dok.Polres Nunukan) 

TRIBUNJATENG.COM - Heboh jemaah haji ditangkap polisi tepat saat sampai Indonesia.

Ia ditangkap bahkan sebelum menginjakan kakinya ke rumah.

Pria berinisial M (52) ditangkap di Asrama Haji Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Ternyata ia merupakam seorang buronan dalam kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca juga: Alasan Simon Cowell Tidak Suka, Cakra Khan Ganti Lagu Make It Rain Jadi No Woman No Cry di AGT 2023

Baca juga: Jual Handphone Black Market, Warga Semarang Ini Bisa Raup Keuntungan Rp 15 Juta Tiap Bulan

Baca juga: Tangan Pria Warga Nunukan Ini Diborgol Sepulang Ibadah Haji, Ternyata DPO Kasus TPPO

Warga Jalan Cik Ditiro, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) itu selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Nunukan. 

Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit mengatakan, M diamankan Unit Reskrim Polsek Bandara Sepinggan, Balikpapan, usai perjalanan pulang dari Tanah Suci, pada Kamis (13/7/2023).

Pelaku telah diincar polisi sejak turun dari pesawat dan ditangkap setelah di Asrama Haji Manggar.

‘’Saat diamankan, M dititipkan di Rutan Polsek Balikpapan Timur. Dan saat ini, M sudah kita amankan di Mapolres Nunukan,’’ujarnya, Selasa (18/7/2023).

Lusgi menjelaskan, awal Juni 2023, Satgas TPPO Polri, yang dipimpin Wakabareskrim Polri, Irjen Asep Edi Suheri, berhasil menggagalkan pengiriman 123 korban ke Malaysia.

Satgas, mengamankan 8 tersangka, yang diduga kuat sebagai sindikat jaringan internasional.

Mereka adalah, AW, AZ, LP, EO, YB, A, B, dan U.

‘’Satgas juga memburu dua orang perekrut di Tawau, Malaysia. Dan M adalah salah satunya,’’ ujarnya lagi.

Para tersangka yang diamankan, memiliki peran sebagai kordinator dan perekrut.

Mereka menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar dan keberangkatan yang mudah.

Para korban, bahkan ada yang direkrut bersama keluarganya di kampung halamannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved