Asiknya Belajar Sistem Pernafasan dengan Baper

Oleh: CARTIASIH, S. Pd., Guru IPA SMP Negeri 8 Pemalang Kec. Pemalang, Kab. Pemalang

Seorang guru yang baik, antara lain memiliki kompetensi pedagogik salah satunya menguasai metode Pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Supaya pembelajaran dalam kelas siswa semangat dan mampu mengikuti materi dengan mudah. Semangat siswa dalam proses belajar mengajar, pada mata pelajaran IPA sangat minim, ini dikarenakan didominasi oleh guru dan tidak banyak melibatkan para siswa. Tantangan sebagai jiwa pendidik supaya selalu tergerak untuk selalu berinovasi menggunakan pembelajaran yang kreatif sehingga diharapkan mampu menumbuhkan minat belajar siswa.

Sobat Smart, dapatkah kamu menyebutkan apa saja organ yang menyusun sistem pernafasan manusia ?. Sistem pernafasan manusia tersusun atas, hidung, faring (tekak), laring (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus dan paru – paru. Secara struktural, sistem Pernafasan tersusun atas dua bagian utama yang utama sistem pernafasan bagian atas meliputi hidung dan faring, kedua sistem Pernafasan bagian bawah, meliputi, trakea, bronkus dan paru – paru. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami pada materi ini. Pasif, kurang interaktif dan tidak semangat dalam belajar. Hal ini dimungkinkan karena untuk memahami materi sistem Pernafasan dan bagian – bagian organnya masih abstrak.

Bagaimana caranya agar para siswa kelas VIII SMP lebih mudah untuk memahami materi  Sistem Pernafasan, salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode BAPER (Bermain Peran / Role Playing).

Menurut Jill Hadfield (Basri Syamsu, 2000) Model pembelajaran Baper / Role Playing adalah salah satu permainan gerak yang didalamnya terdapat aturan, tujuan dan sekaligus melibatkan unsur bahagia. Dalam bermain peran siswa diarahkan dalam situasi tertentu yang seakan–akan berada di luar kelas. Selain itu, model pembelajaran BAPER (Role Playing) dimaksudkan sebagai bentuk aktivitas dimana siswa seolah–olah berada di luar kelas dan berperan sebagai orang lain. Tehnik metode BAPER / Role playing pada pembelajaran materi Sistem Pernafasan pada Manusia akan lebih dimengerti dan dipahami, serta membekas diingatan siswa. Selain itu, akan menarik minat siswa dalam bermain peran, bekerja sama dan berkolaborasi sehingga akan meningkatkan semangat dan pemahaman serta kecintaan dalam belajar IPA. Dengan metode ini diharapkan siswa juga akan dapat membedakan dan mempraktekkan bagian – bagian organ dalam Sistem Pernafasan pada Manusia.

Pembelajaran Sistem Pernafasan pada Manusia akan lebih menarik dan mudah dipahami dengan menggunakan metode Baper/Role Playing. Pada awal pembelajaran ini, guru dapat menentukan langkah – langkah sebagai berikut : Pertama, guru menjelaskan Kompetensi yang hendak dicapai yaitu organ penyusun pernafasan pada manusia. Kedua, guru membuat kelompok kerja siswa. Ketiga, setiap siswa berada dikelompoknya sambil melihat peragaan kelompok lain yang sedang memperagakan nama organ pernafasan dan fungsinya. Ke empat, setiap siswa diberi Lembar Kerja untuk melakukan penilaian atas penampilan tiap–tiap kelompok. Kelima, setiap kelompok harus mempresentasikan kesimpulan.  Dan ke enam, laporan bentuk presentasi.

Metode BAPER/ Role Playing pada pembelajaran Sistem Pernafasan pada Manusia akan berimbas ke dalam pembentukan karakter. Karakter pada per individu pada saat mempraktekkan nama – nama organ pernafasan manusia, bekerjasama pada saat siswa bekerja kelompok, bertanggung jawab yaitu dalam bentuk laporan dan presentasi sesuai dengan target yang telah ditentukan dalam perskoran, kemandirian dimana setiap siswa dan kelompok dapat berkompetensi sehat menjadi yang terbaik.

Inovasi dan kreatifitas dari pembelajaran sistem Pernafasan pada Manusia melalui metode BAPER / Role Playing akan membuat siswa memahami, melihat dan mengidentifikasi tentang macam–macam organ penyusun sistem penafasan sampai dengan membuat presentasi.

Kesimpulan dari metode BAPER ini, siswa dapat mempraktekkan dan memahami macam–macam organ penyusun pernafasan pada manusia. Penilaian karakter siswa di asah dalam memperagakan dan mempresentasikan materi. Belajar dengan metode ini akan meningkatkan semangat belajar dan menyenangkan, sehingga akan terpatri dan membekas dalam ingatan.