Guru Berkarya
Merunut Perjuangan Bangsa Melalui Metode Picture and Picture
Melalui pembelajaran picture and picture tersebut, siswa lebih mudah memahami materi tentang Peristiwa Masa Kemerdekaan (1945-1950).
Merunut Perjuangan Bangsa Melalui Metode Picture and Picture
Yuliyah Wardati, S.Pd.
Guru SMP Negeri 6 Kota Surakarta
Salah satu materi IPS Kelas IX semester 2 yang diajarkan di SMP Negeri 6 Kota Surakarta adalah Peristiwa Masa Kemerdekaan (1945-1950). Materi tersebut banyak membahas peristiwa pada masa kemerdekaan yang menuntut siswa untuk mengerti alur peristiwa yang terjadi. Jika metode yang digunakan adalah metode ceramah klasik, dapat dipastikan akan memunculkan kebosanan dalam diri siswa. Untuk mengantisipasi hal ini guru menerapkan metode picture and picture.
Picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Strategi ini memanfaatkan gambar yang diberikan pada siswa untuk dipasangkan atau diurutkan secara logis. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran (Huda dalam Suprijono, 2014: 236). Gambar-gambar akan ditampilkan dalam bentuk kartun atau dalam bentuk ukuran besar dan berwarna, bisa pula dimodifikasi dengan gambar digital.
Model pembelajaran picture and picture memiliki beberapa kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut antara lain guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa, melatih siswa berpikir logis dan sistematis, membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir, memotivasi siswa untuk belajar, dan melibatkan siswa dalam perencanaan dan pengelolaan kelas
Tahapan dalam pembelajaran model picture and picture yang diterapkan penulis adalah sebagai berikut. Pertama adalah penyampaian kompetensi, Pada tahap ini, penulis menyampaikan kompetensi dasar Peristiwa Masa Kemerdekaan (1945-1950). Melalui observasi awal, penulis mengukur sampai sejauh mana kompetensi yang harus dikuasai siswa. Setelah itu, penulis menyampaikan indikator-indikator ketercapaian kompetensi tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa.
Tahap kedua adalah presentasi materi. Pada tahap ini, penulis terus memberikan motivasi pada beberapa siswa yang kemungkinan masih belum siap mengikuti proses pembelajaran. Ketiga, Guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan. Guru dapat memodifikasi gambar atau menggantinya dengan video atau demonstrasi kegiatan tertentu.
Keempat adalah pemasangan gambar. Pada tahap ini, guru menunjuk siswa secara bergantian untuk memasangkan gambar secara berurutan. Penunjukan bisa dilakukan dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus benar-benar siap untuk menjalankan tugas yang diberikan.
Kelima adalah tahap penjajakan. Tahap ini penulis meminta siswa menjelaskan alasan/dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya. Setelah itu, siswa diajak untuk menemukan jalan cerita atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Penulis juga bisa mengajak siswa lain untuk membantu dan aktif memberi tambahan penjelasan sehingga proses diskusi menjadi semakin menarik.
Keenam adalah penyajian kompetensi. Penulis memberikan penekanan pada ketercapaian kompetensi yang ingin dicapai. Penulis berusaha mengulangi, menuliskan atau menjelaskan kembali gambar-gambar yang telah digunakan agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
Tahap terakhir adalah penutup. Di akhir pembelajaran, penulis dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa.
Melalui pembelajaran picture and picture tersebut, siswa lebih mudah memahami materi tentang Peristiwa Masa Kemerdekaan (1945-1950). Pembelajaran dengan model picture and picture dapat meningkatkan motivasi, dan semangat belajar siswa Kelas IX B SMP Negeri 6 Kota Surakarta. (*)
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.