Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Replika Robot Transformer Dari Bahan Otomotif Bekas Karya Warga Tegal Diapresiasi Mendes

Replika robot transformer dan jenis robot lainnya yang dibuat oleh warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rival al manaf
istimewa
Umar Mustofa (dua kanan pakai batik) didampingi Pendamping Bumdes Kabupaten Tegal Aris Teguh Handoyo (ujung kanan kemeja putih), berfoto di depan tenan yang memanjang replika robot transformer saat mengikuti pameran taraf internasional bertajuk ASEAN Rural Culture Expo In The Framework Of Asean Identity. Terselenggara di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/7/2023) lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Replika robot transformer dan jenis robot lainnya yang dibuat oleh warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal bernama Umar Mustofa mendapat apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. 

Hal itu, karena Umar membuat replika robot transformer ataupun jenis lainnya dengan memanfaatkan onderdil atau bahan otomotif bekas yang sudah tidak terpakai, kemudian dia sulap menjadi karya seni bernilai tinggi. 

Bahkan hasil karya Umar ini, bisa membawanya untuk mengikuti pameran taraf internasional bertajuk ASEAN Rural Culture Expo In The Framework Of Asean Identity. Terselenggara di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/7/2023) lalu. 

Ikut mendampingi Umar pada saat pameran, Pendamping Bumdes Kabupaten Tegal Aris Teguh Handoyo mengungkapkan, karya yang dibuat Umar yakni replika robot tergolong unik dan jarang ditemukan karena terbuat dari bahan-bekas otomotif. 

Aris pun menilai Umar memiliki daya imajinasi luar biasa, karena tidak semua orang bisa cepat merangkai barang-barang bekas kemudian dirakit menjadi robot yang memiliki nilai jual. 

"Tentunya kami mengapresiasi dan merasa bangga karena salah satu produk karya warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bisa mengikuti ajang pameran tingkat ASEAN. Sehingga semakin luas lagi masyarakat yang mengetahui tentang robot buatan Umar ini, dan harapannya kedepan semakin diminati oleh khalayak umum," ungkap Aris, pada Tribunjateng.com, Sabtu (29/7/2023). 

Aris menerangkan, ASEAN Rural Culture merupakan pameran yang diikuti oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) terbaik dalam hal keunikan usahanya, kemudian produk unggulan desanya sendiri. 

Bahkan Aris menyebut, selama pameran berlangsung, Umar langsung menerima pesanan dari orang-orang yang berkunjung karena tertarik dengan robot buatannya. 

Karena merupakan produk unggulan desa yang bekerjasama dengan Bumdes, maka rencana selanjutnya melakukan kerjasama dengan perbankan untuk pembiayaan modal usaha pembuatan robot supaya bisa memenuhi pesanan. 

Sehingga konsep kedepan, lanjut Aris, lebih ke perjanjian kerja bersama (PKB) dengan pihak perbankan, selain pembiayaan modal usaha dari Dana Desa. 

Terlebih Desa Harjawinangun menjadi salah satu desa binaan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Pedeaaan Kemendesa PDTT RI. 

Aris pun bercerita, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mengapresiasi karya robot yang dibuat Umar karena memanfaatkan barang bekas menjadi berkelas. 

Karena jika dijual kiloan mungkin hasil yang diperoleh tidak seberapa, tapi Umar bisa mengolah dan berinovasi menjadikan robot yang harganya mulai ratusan ribu sampai puluhan juta. 

Tentu Mendes PDTT menilai kerajinan robot ini bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan. 

"Pak Menteri berpesan agar inovasi pembuatan robot terus dikembangkan. Sehingga robot buatan Umar lebih ada kemanfaatan atau fungsi di kehidupan sehari-hari, semisal bisa mengangkat gelas, barang, menaruh barang, dan banyak lagi. Ketika bisa sampai di tahap itu, maka nilai jual robot akan semakin tinggi," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved