Kucing di Semarang Terindikasi Rabies
Jangan Panik, Kucing Liar di Sampangan Kota Semarang Dinyatakan Aman dari Rabies
Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir dengan kucing liar yang ditemukan di Kelurahan Sampangan, Kecamatan
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir dengan kucing liar yang ditemukan di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Kucing tersebut dinyatakan aman dari rabies usai dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang.
Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, telah mengevakuasi empat kucing liar yang sakit di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur.
Pihaknya langsung melakukan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan kucing tersebut tidak menunjukan gejala-gejala rabies.
Gejala rabies, sebut dia, diantaranya biasanya hewan takut cahaya maupun air.
Selain itu, hewan juga cenderung agresi serta mengalami hipersalivasi atau keluar air liur berlebihan.
Hanya saja, hewan yang keluar air liur berlebihan tidak selalu menunjukan rabies.
Apalagi, kucing liar mengeluarkan air liur berlebihan bisa saja karena keracunan makanan.
"Tidak usah panik.
Kasus tadi malam di Gajahmungkur aman.
Tidak apa-apa.
Dia (kucing) tidak takut sinar, tidak takut air.
Tidak menunjukan gejala-gejala rabies," papar Hernowo, Minggu (30/7/2023).
Kemudian, Hernowo menambahkan, hewan peliharaan yang ditemukan mati di selokan daerah Gunungpati juga tidak perlu dikhawatirkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.