Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Gedruk dan Jathilan Pukau Bule saat Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan di Karanganyar

Warga Dusun Ngetrep Desa Kemuning, Ngargoyoso Karanganyar menggelar Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
Penampilan gedruk dalam acara Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan di Padepokan Ismoro Tunggal Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Selasa (1/8/2023).  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Warga Dusun Ngetrep Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar menggelar Merti Gunung Mapag Padhang Mbulan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME.

Dari pantauan di lokasi pada Selasa (1/8/2023) siang, warga sekitar terlihat memadati kawasan Padepokan Ismoro Tunggal.

Selain itu ada pula beberapa warga negara asing (WNA) yang turut menyaksikan kesenian yang ditampilkan dalam kegiatan ini.

Koordinator acara, Dwijo Narimo menyampaikan, serangkaian acara merti gunung telah digelar sejak kemarin.

Ada beberapa kesenian yang ditampilkan mulai dari tari gambyong, jathilan, gedruk, cokek, kidung gunung dan lainnya.

"Puncak acara nanti malam, kenduren sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa siang.

Baca juga: Gelar Tradisi Lamporan Untuk Tolak Balak, Warga Kunduran Hadirkan 9 Grup Barongan

Baca juga: Blora Bakal Gelar Festival Barongan Nasional Desember Mendatang

Baca juga: Hanya 37 Km dari Kota Solo, Tenggir Park Glamping Penginapan di Lereng Lawu Karanganyar

Selain itu, kirab gunungan dan pusaka juga akan digelar di sekitar Padepokan Ismoro Tunggal pada malam hari.

Dia menuturkan, gunungan yang dikirab tersebut merupakan hasil bumi dan nantinya akan dibagikan kepada warga yang hadir saat kirab berlangsung.

"Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun bertepatan dengan bulan suro, istilahnya sedekah bumi. Kegiatan ini rutin digelar sejak 2009 lalu," terangnya.

Dwijo mengungkapkan, acara kali ini diselenggarakan oleh para pemuda desa yang peduli terhadap kebudayaan. Melalui acara ini diharapkan menjadi ciri khas tersendiri khususnya bagi warga Desa Kemuning bahwa ada pemuda yang masih melestarikan budaya atau nguri-uri budaya. (Ais).

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved