Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Mengenang Ajat, Penjual Mi Ayam yang Putuskan Berangkat ke Banyumas Jadi Penambang 3 Pekan Lalu

Pak Ahad (54), orang tua korban menceritakan bahwa putranya itu sebelumnya merupakan pedagang mie ayam

|
Editor: muslimah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ajat (29) salah satu korban terjebak di lubang tambang Banyumas. Sebelum menambang emas, korban berjualan mie ayam. 

Enen menceritakan bahwa korban ini juga dikenal memiliki hobi bermain sepak bola.

Sudah banyak piala penghargaan yang dia juarai dalam sepak bola ini.

"Dia juga suka ngelatih sepak bola untuk anak-anak kecil," kata Pak Enen.

Atas musibah yang terjadi, keluarga mengaku ikhlas atas kejadian terjebaknya korban Ajat bersama kerabatnya yang lain di lubang tambang Banyumas ini.

"Jadi di sini mah udah menerima, udah pasrah, udah nasib lah," ungkapnya.

Diketahui, delapan penambang emas terjebak di lubang galian di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Delapan penambang itu dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang sejak Selasa (25/7/2023) malam lalu karena tiba-tiba datang air yang menggenangi area pertambangan.

Delapan penambang yang terjebak itu diketahui terdiri atas naman Cecep Suriyana (29 tahun), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) yang mana seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor.

Kecil Kemungkinan Bertahan

Ahli Forensik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. M. Zaenuri Hidayat menuturkan ada sejumlah kondisi yang memungkinkan 8 penambang di Banyumas yang terjebak dapat saja bertahan hidup.

Ia menjelaskan kondisi tersebut bisa saja terjadi apabila ada celah untuk aliran oksigen dari luar, manusia masih dapat bertahan hidup hingga satu minggu. 

Sementara itu potensi kematian yang terjadi adalah karena kelaparan.

"Apakah saat tertimbun masih ada celah yang cukup adanya aliran oksigen dari luar. 

Tentunya kalau ini yang terjadi, kematian bukan karena kekurangan oksigen, tapi karena kelaparan.

Kalau ini yang terjadi, maksimal bertahan hidup sampai 1 minggu," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (1/8/2023).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved