Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Hasil Autopsi Korban Penganiayaan Anak Ketua DPRD Ambon, Ada Pendarahan Otak di Bagian Belakang

Terungkap penyebab kematian pelajar berinisial RRS (15) yang dianiaya anak ketua DPRD Kota Ambon, Maluku.

Editor: raka f pujangga
istimewa
Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta, analknya menganiaya hingga tewaskan seorang pelajar berusia 15 tahun bernama RSS. Sang ibu pelaku, Ketua DPRD tampak santai saat menyampaikan bela sungkawa. (HO). 

TRIBUNJATENG.COM - Terungkap penyebab kematian pelajar berinisial RRS (15) yang dianiaya anak ketua DPRD Kota Ambon, Maluku.

Kasat Reskrim Polresta Ambon, Kompol Beni mengungkapkan penyebab kematian RSS karena ada pendarahan otak bagian belakang korban.

Pendarahan tersebut terjadi setelah tersangka memukul korban di bagian kepala.

Baca juga: Harta Kekayaan Ketua DPRD Ambon yang Anaknya Aniaya Remaja Hingga Tewas, di LHKPN Minus Rp 11 Juta

"Sejauh ini dari hasil otopsi selama dua jam kemarin pada bagian badan dan kepala, ternyata terdapat pendarahan di bagian otak belakang korban," ujar Kompol Beni kepada TribunAmbon.com, Selasa (1/8/2023) siang.

Diketahui, tersangka AT (25) menganiaya pelajar berinisial RRS (15) dengan cara memukul kepala korban di kawasan Asrama Polisi, Kecamatan Nisaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) malam.

Korban yang tak sadarkan diri pun dibawa oleh warga sekitar ke RST Ambon, namun nahas, nyawa korban tak tertolong.

AT yang merupakan anak Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta.

Jenazah korban sudah dilakukan autopsi sebelum akhirnya dimakamkan.

Beni juga menambahkan, tersangka kini sudah ditahan dan disangkakan pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

"Kasus ini akan dibuka secara terang benderang sesuai perintah Kapolda Maluku, bahwa tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di mata hukum," tutupnya.

Dapat Kecaman

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) Cabang Ambon mengungkapkan, tindakan yang dilakukan anak Ketua DPRD Kota Ambon tersebut tidak berperi kemanusiaan.

Pasalnya, hanya karena tidak menyapa, AT tega menganiaya korban.

Diketahui, motif pelaku memukuli korban adalah karena korban tidak menyapa saat berpapasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved