Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penambang Emas Banyumas Terjebak

Kisah Pengakuan Korban Selamat, Usman Sugalih dari Lubang Maut Tambang Emas Banyumas

Sosok Usman Sugalih menjadi saksi bisu dengan tewasnya penambang di tambang emas Banyumas.

|
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Usman Sugalih (41) salah satu pekerja tambang yang selamat dan juga paman dari salah satu korban yang tertimbun di lubang tambang emas ilegal di Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/8/2023). 

Usman Sugalih tak menyangka rekan-rekan seprofesinya kini telah tiada.

Terkubur di dalam lubang tambang emas untuk selama-lamanya.

Ia mengaku segala resiko menjadi penambang emas sudah tergambar dibenaknya.

Akan tetapi segala rasa takut itu kalah dengan tekad yang bulat untuk mencari nafkah.

"Kalau resiko mah udah tau, kalau musibah kan engga ada yang tau mau dimana juga. Harapannya kan pulang semua, berhasil semua," katanya.

Memori itu masih teringat jelas di dalam otaknya. Bahkan ia mengaku bersedia beralih profesi apabila ada tawaran pekerjaan lain.

"Selain nambang saya mau kerja nyangkul juga siap saya kalau ada mah, demi mencukupi istilahnya buat makan dan jajan anak. Petani juga siap, karena saya dilahirkan dari anak seorang petani," ucapnya.

Gagal Selamatkan Keponakan

Kenyataan pahit harus ditelan oleh keluarga para korban penambang emas ilegal di Banyumas, Jawa Tengah.

Pasalnya, setelah tujuh hari pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan, keberadaan para korban tak juga ditemukan.

Hal itu disebabkan oleh volume air di dalam lubang yang tak kunjung surut meskipun sudah dilakukan penyedotan selama 24 jam.

Dengan begitu, operasi pencarian pun ditutup pada Selasa (1/8/2023) dan para korban dinyatakan hilang untuk selama-lamanya.

Salah satu pekerja tambang yang selamat dan juga paman dari salah satu korban yang tertimbun, Usman Sugalih (41) dengan mata berbinar mengungkapkan peristiwa itu begitu cepat terjadi

Tangis haru keluarga mewarnai penutupan operasi SAR delapan penambang yang terjebak dan tidak dapat dievakuasi di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Selasa (1/8/2023).
Tangis haru keluarga mewarnai penutupan operasi SAR delapan penambang yang terjebak dan tidak dapat dievakuasi di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Selasa (1/8/2023). (Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati  )

Sehingga, ia tak mampu menyelamatkan rekan dan keponakannya yang masih berada di dalam lubang dengan kedalaman 60 hingga 70 meter di bawah tanah.

"Kami pun ingin sebetulnya menolong rekan dan keluarga kami didalam sana, cuma situasi yang tidak memungkinkan, kami kembali lagi ke atas setelah itu kami siapkan alat untuk membantu cuma apalah daya tangan tak sampai air itu gede banget," ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/8/2023)..

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved