Penambang Emas Banyumas Terjebak
Pengakuan Arbani Ayah Korban Tambang Emas Banyumas, Sempat Video Call, Janji Pulang 17 Agustus
Tanggal 17 Agustus 2023 mendatang adalah hari yang dinanti-nantikan keluarga almarhum Marmunin, korban tragedi Tambang emas Banyumas.
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR -- Tanggal 17 Agustus 2023 mendatang adalah hari yang dinanti-nantikan keluarga almarhum Marmumin, korban tragedi Tambang emas Banyumas.
Pasalnya tanggal tersebut, dimana korban longsor tambang emas di Banyumas, Marmumin, rupanya sempat menghubungi keluarganya sesaat sebelum masuk ke dalam lubang.
Korban longsor tambang emas di Banyumas, Marmumin, rupanya sempat menghubungi keluarganya sesaat sebelum masuk ke dalam lubang.
Saat itu, korban berjanji pada anak-anaknya akan segera pulang ke rumah.
Sang ayah pun berhadap putranya itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Sebab, anak-anak Marmumin disebutkan masih kecil-kecil dan berusia di bawah lima tahun.
Hal itu diceritakan oleh Arbani, ayah kandung Marmumin, warga Kampung Gunung Leutik, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Marmumin diketahui merupakan satu dari delapan korban dalam tragedi tersebut.
Menurut Arbani, putranya yang akrab disapa Bombom sempat video call dengan anaknya sebelum masuk ke dalam lubang emas.
Kepada anaknya, Marmumin berjanji akan pulang pada tanggal 17 Agustus 2023.
Namun keluarga justru histeris saat mendengar kabar kalau Marmumin jadi korban longsor galian emas tersebut.
"Pas kejadian, pukul 07.00 WIB, dia sempat video call sama anaknya," kata Arbani saat ditemui TribunnewsBogor.com di rumahnya, Kamis (27/7/2023).
Sebagai ayah, Arbani mengaku tak punya firasat apapun.
Namun ia mengaku gelisah sebelum anaknya dikabarkan jadi korban.
"Kalau masalah firasat tidak ada, cuma saya gak bisa tidur semaleman aja," jelasnya.
Saat mengetahui anaknya jadi salah satu korban longsor tersebut, Arbani pun mengaku syok.
"Saya mendengar kabar ini langsung dari Banyumas, sebelumnya saya sempat tidak percaya," kata dia lagi.
Arbani pun sedikit menceritakan perbincangan korban saat video call dengan anaknya.
Ayah dari Marmumin, korban asal Sukajaya Bogor yang tertimbun di tambang emas Banyumas, Kamis (27/7/2023).
"Katanya dia mau pulang nanti tanggal 17 Agustus," ungkapnya.
Ia pun berharap anaknya masih bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
"Harapan dari keluarga maunya cepat pulang dengan selamat," pungkasnya.
Dirinya pun saat disambangi masih terisak mengingat anaknya yang saat ini masih tertimbun.
Arbani juga mengatakan kalau Marmumin adalah anak ketiganya dari enam bersaudara.
"Marmumin itu panggilannya Bombom," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan kalau Bombom memiliki dua anak yang usianya masih di bawah lima tahun.
Marmumin diketahui Arbani, bekerja sebagai penambang emas.
"Sudah empat bulan di sana (Banyumas). Emang kerjaannya seperti itu," kata Arbani.
Kerjaan Marmumin memang kerap mencari lahan yang mengandung material emas.
Bahkan, diakui Arbani, Marmumin mencari lahan itu sampai ke Medan.
"Anak saya kerja serabutan, sempat ke Medan, yang namanya pencari emas dimana saja didatangin," tambahnya.
Sampai saat ini, Arbani belum pulang ke Sukajaya.
Sempat Video Call
Arbani, ayah kandung Marmumin, warga asal Kampung Gunung Leutik, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, menjadi korban yang masih tertimbun di tambang emas Banyumas, mengaku tidak ada firasat apapun.
"Saya mendengar kabar ini langsung dari Banyumas. Sebelumnya saya sempat tidak percaya. Dan gaada firasat apapun," kata Arbani kepada TribunnewsBogor.com di kediamannya, Kamis (27/7/2023).
Arbani tidak ada firasat apapun lantaran beberapa jam sebelum kejadian, anaknya menjalin komunikasi dengan keluarganya.
Bahkan, sempat video call dengan anaknya sebelum masuk ke lubang emas.
"Kalau masalah firasat tidak ada. Cuman saya gabisa tidur semaleman aja. Tapi, pas kejadian, jam 7 paginya dia sempat video call sama anaknya," jelasnya.
Meski begitu, dirinya terus berharap, anaknya segera ditemukan.
"Harapan dari keluarga maunya cepat pulang dengan selamat. Terus, katanya dia juga mau pulang nanti tanggal 17 Agustus," tandasnya.
Marmumin, warga asal Kampung Gunung Leutik, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, menjadi korban yang masih tertimbun di tambang emas Banyumas.
Kamis (27/7/2023), Marmumin masih belum ditemukan.
Ayah kandung dari Marmumin, Arbani menyebutkan, bahwa tambang emas merupakan lahan pekerjaan anaknya.
Marmumin diketahui Arbani, bekerja secara serabutan
"Sudah empat bulan disana (Banyumas). Emang kerjaannya seperti itu," kata Arbani disambangi TribunnewsBogor.com.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Ayah Korban yang Anaknya Tertimbun Tambang Emas Banyumas, Ngaku Sempat Video Call
Baca juga: Porprov Jateng, Menang di Laga Kedua, Tim Voli Indoor Kota Semarang Jaga Kans Lolos Semi Final
Baca juga: Santri Minhajut Tholabah Raih Prestasi Ajang Kontes Robot di Korsel, Bupati Tiwi: Selamat
Baca juga: Hasil Liga 1 2023, Persik Kediri Curi Poin di Kandang Bali United
Baca juga: Ini Kekayaan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Laporan Harta Kekayaan LKHPN Rp 2,9 Miliar
| Unggahan Terakhir Salah Satu Korban Tambang Emas Banyumas, Rekam Kondisi di Dalam Lubang |
|
|---|
| Kesaksian Usman Sugalih Selamat dari Tambang Banyumas, Ingin Tarik Korban Tapi Tangan Tak Sampai |
|
|---|
| Kisah Mistis Pengakuan Mantan Penambang Emas di Balik Tewasnya 8 Korban Tambang Tewas Banyumas |
|
|---|
| Cerita Usman Selamat Dari Tambang Emas Banyumas, Keluar Dari Lubang Maut Sebelum Azan Magrib |
|
|---|
| Kisah Pengakuan Korban Selamat, Usman Sugalih dari Lubang Maut Tambang Emas Banyumas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Kondisi-Tambang-Emas-Ilegal-di-Banyumas-yang-tergenang-air.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.