Berita Jateng
Trans Jateng Wonogiri-Sukoharjo-Solo Resmi Beroperasi, Begini Respon Kalangan Disabilitas
Kalangan disabilitas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya menyambut baik diluncurkannya secara resmi bus rapid transit (BRT) Trans Jateng koridor Wonogi
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Kalangan disabilitas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya menyambut baik diluncurkannya secara resmi bus rapid transit (BRT) Trans Jateng koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo.
Mereka bersyukur, moda transportasi umum yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu ramah disabilitas.
Diketahui, BRT Trans Jateng dengan rute tersebut diresmikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Alun-alun Wonogiri, Selasa (8/8/2023).
"Busnya ada akses difabel. Jadi untuk nanti bisa mandiri, mau kemana, tidak perlu diantar," kata anggota Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Eni Widyastuti usai peresmian BRT Trans Jateng Wonogiri-Sukoharjo-Solo di lokasi.
Menurutnya, dulu sebelum ada BRT Trans Jateng, ia harus naik bus biasa atau tanpa fasilitas ramah disabilitas. Kadang, difabel harus digendong atau berdesakan. Saat turun, kadang ia harus turun ke bawah atau mengesot.
"Sangat membantu difabel. Kalau dulu kan, difabel kalau mau keluar-keluar, enggak ada transportasi yang accessable. Kalau sekarang ada akses, jadi bisa keluar-keluar," imbuhnya.
Baca juga: Trans Jateng Solo-Sukoharjo-Wonogiri Resmi Beroperasi, Gratis Selama Seminggu
Baca juga: Tren Pengguna Trans Jateng Meningkat, Pemprov Berencana Buka Layanan Subosukawonosraten
Baca juga: Trans Jateng Solo-Wonogiri Segera Diluncurkan, Kabupaten Sukoharjo Dapat Jatah 16 Halte
Kini, setelah ada bus, ia berencana memanfaatkan bus untuk pergi cari dagangan, atau ke suatu tempat dengan nyaman. Terlebih di bus juga ada CCTV dan bersih.
"Pak Ganjar, sekarang saya bisa piknik. Ke mana-mana naik bus. Mantap, pak," ujarnya.
Ketua Forum Difabel Kabupaten Wonogiri Sutadi menilai, BRT Trans Jateng sudah bagus dan nyaman bagi difabel. Selain juga, pengemudi dalam berkendara juga hati-hati.
"Kami para difabel itu, perjalannya (naik BRT) merasa nyaman," kata Sutadi di lokasi peresmian bus.
Ia berharap bus terus ramah dengan difabel karena sangat membantu kalangannya di Kabupaten Wonogiri. Ia juga berharap bus dengan akses difabel bisa lebih banyak ke depannya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, dari BRT koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini harapannya masyarakat terbantu. Mulai dari difabel, buruh, pelajar, veteran dan sebagainya.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo. Inilah ikhtiar kita, saya, dan pak Wagub (Taj Yasin Maimoen) Gus Yasin yang mencoba atau menyelesaikan satu-persatu, tentu dengan bantuan bupati-wali kota, pusat," ujar Ganjar dalam sambutannya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro dalam sambutannya mengatakan, koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini merupakan koridor ke tujuh.
Enam koridor yang sudah beroperasi lebih dulu antara lain Koridor 1 Bawen (Ungaran)-Tawang (Semarang), Koridor 2 Bulupitu (Purwokerto)-Bukateja (Purbalingga), Koridor 3 Bahurekso (Kendal)-Mangkang (Semarang), Koridor 4 Surakarta-Sragen, Koridor 5 Kutoarjo (Purworejo)-Borobudur (Magelang), dan Koridor 6 Halte Penggaron (Semarang)-Terminal Godong (Grobogan). (*)
Genjot Produksi Daging, Pemprov Jateng Akan Vaksinasi PMK pada Sejuta Hewan Ternak |
![]() |
---|
Ribuan Hasil Riset dan Karya Inovasi Dipamerkan pada Ajang PPI Jateng 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan Todanan–Ngawen Blora Senilai Rp 15,3 Miliar |
![]() |
---|
Polisi Selidiki 8 Akun Medsos Inspirasi Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Semarang dan Temanggung |
![]() |
---|
Duta Besar Perancis Resmikan Lembaga Kebudayaan Allince Française di Kota Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.