Berita Bola
Transfer Harry Kane ke Bayern Muenchen Bukti Ketidakmampuan Sepak Bola Jerman Cetak Bomber Tajam
Transfer kontroversial Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen tidak hanya menciptakan sorotan di dunia sepak bola
TRIBUNJATENG.COM - Transfer kontroversial Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen tidak hanya menciptakan sorotan di dunia sepak bola, tetapi juga mencuatkan pertanyaan mengenai kemampuan Jerman dalam memproduksi penyerang berbakat di tingkat nasional.
Ketidakberhasilan Bayern Muenchen dalam meraih harga yang diinginkan oleh Tottenham Hotspur dalam negosiasi transfer ini menunjukkan tantangan serius dalam mencetak penyerang tajam dari garasi mereka sendiri.
Bayern Muenchen, yang dikenal sebagai penguasa Bundesliga, terlibat dalam perjuangan panjang dengan Tottenham dalam mencapai kesepakatan harga untuk merekrut kapten timnas Inggris, Harry Kane, di bursa transfer musim panas ini.
Tiga tawaran sebelumnya ditolak oleh Spurs sebelum tawaran keempat senilai lebih dari 100 juta euro akhirnya diterima.
Tetapi jurnalis senior Jerman, Alfred Draxler, mengomentari transfer ini dengan istilah "Armutszeugnis", yang menggambarkan kegagalan dalam mencapai tujuan atau kurangnya kemampuan.
Ia mengatakan bahwa situasi ini adalah bukti kurangnya daya saing Bayern dan sepak bola Jerman secara keseluruhan.
"Kita sekarang berbicara tentang biaya transfer sekitar 100 juta. Untuk seseorang yang berusia 30 tahun.
Untuk seorang pemain yang kontraknya akan habis tahun depan.
Jumlah yang begitu besar itu bagi saya adalah sebuah bukti ketidakberdayaan.
Untuk Bayern yang kaya.
Tapi juga untuk sepak bola Jerman secara keseluruhan," tulis Draxler.
Dalam konteks ini, kedatangan Harry Kane ke Bayern Muenchen di satu sisi dilihat sebagai langkah kuat untuk menguatkan tim, terutama setelah kepergian Robert Lewandowski.
Namun, di sisi lain, transfer ini juga menggarisbawahi kekurangan Jerman dalam menghasilkan penyerang berkelas dunia seperti Gerd Mueller atau Miroslav Klose.
Belakangan ini, strategi transfer Bayern lebih didominasi oleh pemain asing, dan produk lokal yang berkualitas mulai jarang terlihat di level tertinggi.
Kritik juga ditujukan pada kurangnya upaya pengembangan bakat pemain muda di akademi.
Sosok Zulfahmi Arifin, Pemain Asal Singapura Yang Perkuat Persis Solo |
![]() |
---|
Pemain Berkewarganegaraan Serbia Dikabarkan Merapat ke Persiku Kudus |
![]() |
---|
Arsenal vs Bilbao: Laga Penentuan Piala Emirates 2025 dan Ujian Terakhir Arteta |
![]() |
---|
Sosok Yohanes Yapagaimu, Siswa Safin Pati Sports School Yang Dipanggil TC Timnas Indonesia U17 |
![]() |
---|
Inilah Profil 3 Wonderkid Safin Pati Sports School Yang Dipanggil Seleksi Timnas U17 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.