Pengakuan Pemuda Depok Bunuh Ibu dan Duel dengan Ayah: Saya Menaruh Sakit Hati, Harus Pura-pura Kuat

TRIBUNJATENG.COM - Pemuda asal Depok yang tega membunuh ibunya sendiri dan berduel dengan sang ayah kini telah diamankan.

Pelaku adalah RAR (23), sedangkan sang ibu bernama Sri Widiastuti (43) dang sang ayah Bakti Ajis (49).

Dalam video yang beredar di media sosila, pemuda itu mengaku jika dirinya sakit hati hingga nekat melakukan aksi keji tersebut.

"Saya menaruh sakit hati yang mendalam, saya menaruh kebencian. Yang saya setiap harinya harus menangis tapi saya harus pura-pura kuat. Namun saya tetap menyesal atas kejadian yang sudah saya lakukan," ucap RAR.

Baca juga: Salah Jawab Pertanyaan Maut dari Suami, Nyawa Vero Melayang

RAR mengaku jika dirinya sering dimarahi saat orangtuanya punya masalah.

Hal itu ia alami sejak SMP.

"Alasan yang mungkin, mereka sendiri melampiaskan apa yang sedang terjadi sama mereka,"

RAR mengaku jika selama ini ia hanya menceritakan apa yang dialaminya kepada teman.

Kini RAR mengaku menyesal dan meminta maaf atas tindakan yang ia lakukan.

"Saya meminta maaf atas apa yang sudah saya lakukan kepada ibu saya.

Kepada ayah saya, saya minta maaf. Maafkan saya tidak bisa membendung emosi saya, saya tidak bisa menahan rasa jengkel saya," lanjut RAR.

Baca juga: Jelang Lawan Persita Tangerang, Persebaya Surabaya Kena Mental Main di Kandang Sendiri

Peristiwa pertiakaian hingga membuat SW tewas terjadi di kediaman mereka, di alan Takong, Tapos, Depok, pada Kamis (10/8/2023).

RA diduga membunuh ibunya terlebih dahulu.

Lalu RAR menyerang ayahnya saat masuk rumah sekitar pukul 09.30 WIB.

Bakti diserang dengan gagang dari senjata tajam.

Hal ini membuat Bakti terluka.

Baca juga: Doa Agar Diberi Kelapangan Hati, Bacaan untuk Meredam Emosi dan Meredam Amarah

RAR lalu membawa sang ayah masuk ke kamar dan menguncinya.

Keduanya lalu berkelahi di dalam kamar hingga membuat korban terluka di kepala dan lengan.

Sedangkan pelaku mengalami luka di bagian lengan kiri.

RAR sendiri memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SD.