Selalu Ada Dendam Kesumat di Hati Harry Kane untuk Arsenal, Begini Ceritanya

TRIBUNJATENG.COM - Harry Kane, bintang baru FC Bayern Munchen, berbicara mengenai perjalanan menarik karier sepak bolanya yang dipenuhi dengan tantangan, terutama saat ia ditolak oleh Arsenal di usia muda.

Harry Kane mengungkapkan bahwa ia memiliki sejarah bermain di akademi Arsenal pada usia delapan tahun, sebelum akhirnya dilepas oleh klub London Utara tersebut.

"Dulu, ayahku menepuk pundakku dan berkata, 'Tidak apa-apa, Harry. Arsenal telah melepasmu'," kata Kane dalam pernyataan yang dikutip dari The Players Tribune.

Namun, penolakan ini justru membangkitkan semangat juang Kane untuk membuktikan dirinya.

Setelah ditolak oleh Arsenal, ia mendapat peluang uji coba bersama Watford, di mana ia bermain melawan klub rivalnya, Tottenham Hotspur.

Semangat dan tekad kuat Kane untuk membuktikan bahwa Arsenal salah membaca kemampuannya akhirnya membuahkan hasil.

Walaupun memiliki kesempatan untuk bergabung dengan akademi Watford, Kane memilih akademi The Lilywhites, sebutan untuk tim Tottenham.

"Saya masih ingat pertama kali kami (akademi Tottenham) bermain melawan Arsenal. Bahkan saat itu, saya merasakan semangat yang membara dalam diri saya, walaupun saat itu saya baru berusia delapan tahun ketika mereka memutuskan untuk melepaskan saya.

Namun, setiap kali kami berhadapan dengan mereka, pikiran saya selalu berkata, 'Baiklah, mari kita lihat siapa yang membuat keputusan yang tepat dan siapa yang salah'," kenang Kane dengan tulus.

Seiring berlalunya waktu, penolakan keras Arsenal itu justru menjadi pendorong utama dalam perjalanan karier Kane.

"Sekarang, saya merasa bersyukur mengingat perjalanan itu.

Mungkin itulah yang terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya, karena itulah yang memberikan dorongan ekstra yang mungkin belum pernah saya miliki sebelumnya," tambahnya.