Berita Semarang
Pengakuan dan Alasan Agus Kendang Bunuh Andi Gentong dalam Duel di Semarang: Saya Sadar, Tidak Mabuk
Penakuan Agus Setiawan (38) alias Agus Kendang yang membunuh Andi Gentong. Berikut kronologi lengkapnya versi pelaku pembunuhan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Penakuan Agus Setiawan (38) alias Agus Kendang yang membunuh Andi Gentong.
Berikut kronologi lengkapnya versi pelaku pembunuhan,
Agus Setiawan alias Agus Kendang melakukan pembantaian terhadap tiga orang hingga satu di antaranya yakni Andi Prasetyo (40) alias Andi Gentong meninggal dunia.
Duel di jalan Saputan Barat, Jomblang , Kecamatan Candisari, tersebut berakar pada persoalan parkir pengajian Akbar yang diselenggarakan di kampung tersebut beberapa waktu lalu.
Ternyata persoalan itu belum usai sehingga merembet hingga terjadinya perkelahian tersebut.
"Korban ketika jaga parkir mabuk, minta uang Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu ke pengunjung pengajian, lalu ditegur sama saudara saya, korban tak terima," beber tersangka Agus Kendang kepada Tribun di kantor Polrestabes Semarang, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Kronologi KKB Tembaki Paskibra Saat Latihan di distrik Ilaga, Warga Berlarian Selamatkan Diri
Baca juga: Sempat Menghilang, Pedagang Sayur di Magelang Ditemukan Tewas Misterius Penuh Luka Lebam
Kejadian tersebut berbuntut panjang, Andi Gentong yang dikenal sebagai preman kampung tidak terima.
Bahkan, pengakuan dari Agus Kendang, saudaranya sempat diancam akan dipatahkan kakinya.
"Warga kampung juga diancam kalau nongkrong di kampungnya akan dihajar," bebernya.
Ancaman itu ternyata tak sekedar isapan jempol belaka, Andi Gentong mendatangi dua orang yang dahulu menegurnya saat menjaga parkir di pengajian Akbar pada Selasa (8/8/2023) sekira pukul 23.00 WIB.
Andi mendatangi dua rumah tersebut bersama beberapa orang temannya.
Dua orang yang didatangi yakni rumah Andika dan Ireng.
"Andika nelpon saya malam-malam saat sedang nongkrong minta tolong rumahnya didatangi korban," jelasnya.
Ia pun lantas mengajak Narto tersangka lainnya yang saat ini masih buron.
Mereka datang membawa senjata tajam berupa parang.
Setiba di rumah Andika ternyata korban sudah bergeser ke rumah Ireng.
Mereka lantas menyusulnya, tanpa ba-bi-bu, Agus Kendang langsung menyerang korban bersama Narto secara membabi buta.
"Saat menyerang korban saya kondisi sadar, tidak mabuk," ucapnya.
Mendapatkan serangan cukup telak dari dua tersangka membuat korban kalang kabut sehingga memilih kabur dengan cara berlari.
Apalagi di lokasi perkelahian pertama, korban mendapatkan luka cukup parah di bagian kening kepala.
Dua tersangka tak begitu saja melepaskan korban.
Dengan sepeda motornya mereka mengejar korban yang terus berlari ke arah jalan Saputan Raya.
"Di dekat angkot terakhir saya mengajar korban, enggak tahu kondisinya sampai meninggal," paparnya.
Agus Gendang mengatakan, alasan menyerang duluan karena korban mengancam saudaranya.
Ia pun tahu karakter korban yang suka mengamuk.
Ketika disinggung korban lebih dari satu, ia mengaku, dua korban lainnya ikut memukulnya sehingga dibalas.
"Saya antisipasi jadi duluan nyerang. Habis itu ada yang pukul dari belakang, saya bales," katanya.
Ia sempat lari ke Kabupaten Cirebon malam itu juga selepas kejadian. Namun , ia memilih menyerahkan diri pada Jumat 11 Agustus sekira pukul 06.00.
"Saya menyesal sehingga tidak mau masalah ini berlarut-larut. Saya memang kabur ke Cirebon tidak ada tujuan bingung. Narto enggak tahu habis kejadian kami berpisah," tuturnya.
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan, tersangka Narto masih diburu.
Ia berharap tersangka segera menyerahkan diri.
Kemudian korban total ada tiga orang, Andy Prasetyo meninggal dunia, Danang Riswanto dan Joko Susanto alami sejumlah luka-luka sehingga dirawat di rumah sakit.
Kedua tersangka nantinya dijerat pasal 170 ayat 2 yakni barang siapa dengan bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang hingga meninggal dunia. " Ancaman hukuman 12 tahun," tandasnya. (Iwn)
3 Orang Jadi Korban Pembacokan di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, 1 Tewas dengan Luka di Dahi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Senin 11 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Lawan Inflasi, Pemkot Semarang Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak di 1.530 Titik |
![]() |
---|
Kronologi Tahanan Rutan Semarang Tewas Terlilit Sarung, Ditemukan Jelang Subuh |
![]() |
---|
Kisah Omar Pembalap Cilik di Semarang yang Tak Boleh Kendarai Motor di Jalan Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.