Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Wujudkan Merdeka Sinyal, Diskominfo Batang Entaskan Wilayah Blank Spot Internet di 33 Desa

Wujudkan Merdeka Sinyal, Diskominfo Batang Entaskan Wilayah Blank Spot Internet di 33 Desa

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
Diskominfo Batang
Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto saat menunjukkan fasilitas jaringan internet di Desa Pranten Dukuh Rejosari Kecamatan Bawang 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya mengentaskan wilayah-wilayah blank spot atau tidak tersentuh di desa terpencil pucuk pegunungan dan perbatasan. 

Dalam pemenuhan jaringan internet maupun sinyal seluler, Diskominfo Batang menggandeng beberapa penyedia jaringan internet atau provider milik BUMN dan swasta. 

Terbaru, tower BTS diresmikan di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal yang merupakan daerah terpencil yang berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan.

Satu tahun yang lalu, Diskominfo Batang juga memfasilitasi jaringan internet di wilayah pegunungan Dieng yang ketinggian desa mencapai 1.800 mdpl.

Tepatnya di Desa Pranten Dukuh Rejosari Kecamatan Bawang yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. 

“Masuknya internet di pedesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan internet,” tutur Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto.

Evaluasi pasca masuknya jaringan akan terus dilakukan di beberapa wilayag pedesaan.

Hal itu lantaran demografi cukup extrem dan akses jalan yang cukup sulit manjadi kendala jaringan internet. 

“Diskominfo Batang saat ini fokus mengentaskan wilayah tidak tersentuh, khususnya desa terpencil dan terluar di daerah perbatasan,” jelasnya. 

Sehingga masyarakat desa mampu mengembangkan digital ekonomi, digital society dan digital government. 

“Awal 2021 data kami ada 33 desa tidak tersentuh, secara bertahap kita entaskan dari area tidak tersentuh yang kita kerjasamakan penyedia jaringan.

Alhamdulillah bersambut dengan program mereka satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan dari blank spot,” terangnya. 

Dari 33 desa area tidak tersentuh, lanjut dia, yang sudah merdeka sinyal mencapai 25 desa.

Sisanya 8 desa secara bertahap akan terhubung dengan jaringan internet di tahun 2024. 

Meskipun tidak blank spot sama sekali dan perlu peningkatan, penguatan jaringan internet serta sinyal seluler. 

Pihaknya masih mengupayakan jaringan Fiber Optik (FO) maupun jaringan selulernya.

Yang mana 8 desa itu memang berada di pegunungan yang aksesnya susah dan terpencil.

'Oleh karena itu, kita menyesuaikan program penyedia jaringan mereka. Kita targetkan tahun 2024 jaringan internet dan pengurangan sinyal seluler di 8 desa tersebut,” pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved