Tingkatkan Hasil Belajar Statistika dengan Metode Toya Ajaib

Oleh: Sa’oer, S.Pd., M.Si., Guru Matematika SMA Negeri 1 Belik Kab. Pemalang

Kita tidak akan bisa menyukai suatu hal jika tidak memahaminya. Ini pun juga berlaku untuk matematika. Banyak siswa mengaku tidak menyukai pelajara ini karena acapkali frustasi ketika menghadapi dril l(latihan soal) matematika. Tidak memahami maksud soal, kurangnya kecakapan dalam mengaplikasikan rumus, kurangnya motivasi, serta kesulitan memodelkan masalah kontekstual ke dalam kalimat matematika menjadi satu dari sekian banyak alasan mengapa mereka kesulitan menaklukkan soal-soal matematika.

Mayoritas guru matematika bukannya menutup mata terhadap kenyataan ini. Berbagai metode mengajar banyak dikembangkan agar siswa lebih mudah memahami suatu konsep matematika. Salah satu yang patut dicoba adalah “Toya Ajaib” yang merupakan akronim dari TutOr sebaYa yang mengAJArI dengan Bersungguh-sungguh.

Seringkali siswa kurang paham dengan penjelasan yang disampaikan oleh gurunya. Tak jarang mereka justru lebih mudah mengerjakan soal matematika dengan cara yang disampaikan oleh teman sebaya yang lebih bagus pemahamannya. Mereka tidak canggung, malu, atau takut bertanya seperti pada gurunya. Oleh guru, siswa dengan pemahaman materi yang lebih bagus ini bisa dijadikan tutor sebaya bagi temannya yang masih kurang pemahamannya.

Menurut Supardi (2018:11) Tutor dapat diartikan sebagai subjek yang memberikan bimbingan dalam kegiatan tutorial. Kegiatan tutorial ini dapat berupa bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien dan efektif dalam belajar. Arti kata sebaya di KBBI adalah sama tuanya (umurnya) sehingga tutor sebaya bisa diartikan sebagai subjek yang memberikan bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan kepada obyek yang sama tuanya (umurnya). Tutor sebaya ini bisa membantu guru untukmenjelaskan suatu konsep matematika atau cara penyelesaian soal yang kurang dipahami oleh teman sekelasnya.

Guru dapat memilih tutor sebaya berdasarkan nilai pre test atau post test yang diperoleh siswa dari suatu sub KD (Kompetensi Dasar). Siswa yang mencapai nilai minimal sama dengan KKM ditunjuk guru sebagai tutor sebaya. Siswa yang belum mencapai KKM bebas memilih tutor sebaya yang menurut mereka paling komunikatif dan mudah dipahami penjelasannya. Dalam hal ini peran guru menjadi pendamping dan mediator ketika ada kesulitan atau konsep yang masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Kita semua tahu bahwa salah satu kunci keberhasilan pembelajaran terletak pada kesungguhan pembelajar. Begitu juga dengan Toya Ajaib ini. Guru perlu memberikan rewardpada tutor sebaya sehingga mereka mau mengajari temannya dengan sungguh-sungguh. Misalnya, tutor berhak mendapatkan tambahan nilai sebanyak 2 poin per teman jika setelah evaluasi lagi temannya mampu mencapai KKM. Akibatnya, semakin banyak teman yang diajarinya berhasil maka tutor mendapatkan tambahan nilai yang semakin banyak. Tetapi  jika ternyata teman yang mereka ajari tidak ada yang bisa mencapai KKM, tutor bisa tetap memperoleh tambahan nilai sebanyak 0,5 poin per teman. Tentu ini akan menjadi motivasi dan tantangan tersendiri bagi mereka supaya bersungguh-sungguh ketika menjadi tutor. Bermodal kesungguhan dan bimbingan guru, “Toya Ajaib” inilah yang diharapkan mampu menyiasati kesulitan para siswa dalam menaklukkan soal matematika.

Penerapan metode Toya Ajaib dalam pembelajaran Matematika kelas XII pada materi statistika di SMA Negeri 1 Belik Kabupaten Pemalang sangat baik. Pada kegiatan pembelajaran para siswa tidak canggung lagi untuk bertanya dengan sesame teman yang berperan sebagai tutor. Sang tutor juga bisa menjelaskan dengan mudah apa yang tidak dipahami oleh teman nya. Aktifitas pembelajaran matematika pun menjadi lebih hidup. Sehingga hasil belajar matematika materi Statistika di kelas XII mengalami peningkatan.