ASEAN dan WIPO Perkuat Kerja Sama dalam Rangka Peningkatan Ekonomi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri acara penting dalam rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 di Semarang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri acara penting dalam rangkaian Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 di Semarang.
Pada kesempatan tersebut, terjadi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperluas kerja sama antara ASEAN dan World Intellectual Property Organization (WIPO) dalam beberapa bidang spesifik.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, dan Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang Heng Shim, adalah dua tokoh penting yang melakukan penandatanganan MoU ini.
Baca juga: Para Menteri Ekonomi ASEAN Dijamu Makan Malam di Kelenteng Sam Poo Kong
Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk melengkapi kerja sama dalam kerangka ASEAN Intellectual Property Rights Action Plan (AIPRAP) 2025.
Mendag Zulkifli menjelaskan bahwa MoU ini memiliki tujuan strategis, yaitu memanfaatkan kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Dalam pandangannya, kekayaan intelektual memiliki peran vital dalam mendorong perkembangan ekonomi.
Salah satu poin yang dijelaskan oleh Mendag adalah pentingnya kerja sama dan dukungan dari mitra dialog potensial.
Hal ini diperlukan untuk mengurangi kesenjangan dalam sistem pelindungan kekayaan intelektual di tingkat internasional.
Mendag berharap bahwa negara-negara anggota ASEAN dapat bersama-sama memaksimalkan pemanfaatan sistem kekayaan intelektual dalam mendorong potensi ekonomi kawasan ASEAN.
Selain penandatanganan MoU, acara ini juga menjadi momen peluncuran ASEAN IP Register.
Platform ini merupakan hasil dari kolaborasi dan konsultasi bersama. Mendag optimis bahwa platform ini akan mempermudah para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi permohonan kekayaan intelektual terdaftar, seperti merek, paten, dan desain industri.
Mendag Zulkifli juga menyoroti dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh WIPO dalam pengembangan dan pemanfaatan sistem kekayaan intelektual di wilayah ASEAN.
Ia menekankan bahwa pentingnya akses mudah terhadap informasi kekayaan intelektual tidak hanya untuk kalangan tertentu, namun juga bagi perempuan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kawula muda.
Dalam pandangannya, kekayaan intelektual memiliki potensi untuk menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN.
Melalui kerja sama yang diperkuat dan inisiatif seperti ASEAN IP Register, diharapkan bahwa potensi ini dapat diwujudkan dengan lebih baik. (*)
Polisi Kaitkan Para Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kota Semarang dengan 8 Akun Medsos |
![]() |
---|
Pelantikan BPC Hipmi, Ini Harapan Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Alasan Lukman Tega Membunuh Pengusaha Gadai Semarang Karena Menolak Pembayaran Kurang Rp400 Ribu |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ingin FORPELA Rawat Sumbu Peradaban Toleransi |
![]() |
---|
Panduan Jitu Konsumen Memilih Mobil di GIIAS Semarang 2025: Bensin, Hybrid, atau Listrik? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.