Berita Semarang
Alasan Keluarga Mahasiswi Kedokteran Ukrida Tewas di Kamar Kos Semarang Tidak Melakukan Autopsi
Keluarga mahasiswi kedokteran Ukrida Deadora Winata yang ditemukan tewas berbusa kamar kos Jalan Kijang Utara Gayamsari Semarang telah mengikhlaskan.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Keluarga mahasiswi kedokteran Ukrida Deadora Winata yang ditemukan tewas berbusa kamar kos Jalan Kijang Utara Gayamsari Semarang telah mengikhlaskan.
Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo menuturkan keluarga jenazah tidak mau meneruskan otopsi.
Pihak keluarga pilih mencabut tindakan otopsi itu sejak malam.
"Keluarga curiga dia (jenazah) bunuh diri," tuturnya, Selasa (22/8/2023).
Menurutnya, polisi memperkirakan kematian mahasiswi kedokteran itu akibat sakit maupun bunuh diri.
Namun mendalami penyebab kematian merupakan wewenang dari dokter.
"Kalau tidak diautopsi, dokter juga tidak tahu. Kami juga tidak tahu," ujarnya.
Dikatakannya, hasil pemeriksaan luar tubuh jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan luka akibat benda tumpul.
Namun mulut jenazah itu berbusa.
"Agar bisa tahu harus dilakukan autopsi penyebab kematian karena apa," kata dia.
Hengky menerangkan informasi dari saksi, mahasiswi telepon-telepon dengan pacarnya.
Keterangan sopir taksi online itu mengatakan mahasiswi itu telepon-teleponan terus sejak dari Klaten.
"Keterangan temannya ributnya sama pacarnya. Tapi tidak tahu ributnya apa," ujarnya.
Ia menuturkan mahasiswi itu masih menempuh koas di Rumah sakit Bhayangkara.
Mahasiswi itu ditemukan tewas oleh teman kampusnya yang juga masih menjalani Koas.
"Yang menolong temannya sesama mahasiswa koas," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan mahasiswi jurusan kedokteran ditemukan meninggal dunia di kamar indekos.
Korban bernama Dea (23) diketahui tinggal di kos yang terletak di Jalan Kijang Utara, Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang.
Mahasiswi yang tengah mengikuti program profesi atau koas di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang itu, ditemukan meninggal dengan mulut berbusa.
Mahasiswi tersebut diketahui berasal dari perguruan tinggi di Jakarta
Saksi kejadian yaitu teman korban bernama Beatrice Purba mengatakan, korban ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 15.00 WIB sore hari ini.
Sebelumnya, sejak pagi Beatrice dan teman kos korban yang lainnya berusaha menghubungi korban karena ada seorang sopir taksi online tiba menagih uang pembayaran terhadap korban.
"Pertama Bapak Kos hubungi saya sekitar jam 07.27 WIB minta saya hubungi korban, karena ada taksi online dari Klaten yang belum dibayar korban. Saya terus hubungi korban lewat WhatsApp tapi tidak direspon, saya gedor-gedor kamarnya juga tidak ada respon," ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (21/8/2023).
Akhirnya mereka bersukarela membayarkan tagihan taksi online korban. Dari situlah, mereka mendapat informasi dari sopir taksi online jika korban sempat terlibat keributan.
"Kami lalu bayarin tagihannya kan Rp 515.000. Terus bapake (sopir) itu cerita kalau ada masalah, korban teleponan gitu. Ribut di handphone," jelasnya.
Karena sudah lama menunggu dan tak kunjung mendapat respon, mereka membuka paksa kamar korban dengan memecahkan kaca jendela. Mereka kaget seketika menemukan korban sudah dalam keadaan kaku tak bernyawa.
"Kita coba pecahin kaca karena kuncinya nyangkut di dalam, dikunci dari dalam. Setelah kita masuk ternyata dia sudah tertutup selimut tangannya terus kita buka tangannya sudah kaku ada busanya terlentang pakai baju. Iya sedang koas," jelasnya.
Saat ini kepolisian mendalami kasus ini dan melakukan olah TKP. Kini jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut. (*)
Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Buka Posko Aduan DCS Anggota DPRD, Sutoto Persilakan Warga Lapor
Baca juga: Link Live Streaming Malaysia Vs Timor Leste dan Vietnam Vs Filipina, Duel Penentu Nasib Garuda
Baca juga: Kronologi Karyawan Koperasi Dianiaya Gara-gara Tagih Utang di Pasar Bandarjo Ungaran Semarang
Baca juga: BREAKING NEWS : Bocah Wanita Berseragam Pramuka Ditemukan Tewas Terapung di Sungai Blendung Pemalang
Pudakpayung dan Penggaron Belum Terhubung ATCS, Ini Penjelasan Dishub Kota Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 19 September 2025 |
![]() |
---|
Jual Beli Gadget Bekas Bisa Online dan COD di Gulabed Semarang, Begini Caranya |
![]() |
---|
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.