Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Sosok Tukiman Tukang Becak Solo yang Kena Prank Diberi Amplop Sedekah Isi Kertas: Gugup dan Gemetar

Tukiman (72) menjadi korban prank sedekah palsu saat tengah malam depan Puskesmas Gajahan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah

Editor: muslimah
KOMPAS.com/Labib Zamani// Instagram/@mlipirdolansolo
Tukiman, tukang becak di Solo yang kena prank sedekah palsu berupa amplop berisi kertas koran. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kisah Tukiman (72) tukang becak di Solo yang menjadi korban prank sedekah palsu baru-baru ini viral.

Dalam unggahan di media sosial, diceritakan bagaimana ia menerima amplop tebal, sedekah dari pengendara mobil.

Namun saat dibuka amplop tersebut cuma berisi guntingan kertas koran.

Kini, Tukiman menceritakan kisah lengkapnya.

Tukang becak terima amplop sedekah, isinya ternyata cuma sobekan koran
Tukang becak terima amplop sedekah, isinya ternyata cuma sobekan koran (Instagram @mlipirdolansolo)

Baca juga: Modus Cabul Oknum Dosen, Kegadisan Mahasiswinya Direnggut di Pantai dan Diulang Berkali-kali

Baca juga: Viral Panglima Pajaji Minta Maaf pada Panglima Jilah, Apa yang Terjadi? Ini Katanya

Tukiman (72) menjadi korban prank sedekah palsu saat tengah malam depan Puskesmas Gajahan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.

Aksi prank sedekah palsu dialami warga Gemolong, Kabupaten Sragen itu pada Minggu (20/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu, Tukiman yang sudah tertitur pulas di becaknya tiba-tiba dibangunkan oleh dua orang laki-laki dan perempuan.

Mereka memberikan sedekah kepada Tukiman sebuah amplop putih.

Mereka juga mengatakan kepada Tukiman bahwa amplop putih yang mereka berikan sedekah dari orangtuanya.

"Kejadiannya malam Minggu.

Kalau tidak salah pukul 24.00 WIB, ya pukul 01.00 WIB.

Ini sedekah saya, sedekah ibu saya.

Perempuan dan laki-laki yang memberi amplop," kata Tukiman ditemui Kompas.com di depan Puskesmas Gajahan, Serengan, Solo, Kamis (24/8/2023).

"Saya tidur dibangunkan.

Ini sedekah saya, sedekah ibu saya.

Bilangnya seperti itu saat beri amplop," sambung pria yang sudah 30 tahun mengkal di depan Puskesmas Gajahan.

Tidak ada rasa curiga dalam diri Tukiman.

Justru, ayah satu anak ini merasa gugup dan gemetar karena melihat amplop yang diberikan kedua orang itu terlihat tebal.

Tukiman juga mengaku belum pernah membawa uang banyak dalam amplop.

Sehingga bingung ketika menerima amplop putih dari orang tersebut.

"Kulo pun deg-degan (saya sudah deg-degan), soalnya banyak bingung mau buat apa.

Kebanyakan isinya," ungkap Tukiman.

"Saya terus terang memang belum pernah pegang uang banyak.

Saya saja buat makan saja uangnya pas-pasan apalagi dikasih uang banyak," tambah dia.

Tukiman kemudian membuka amplop putih yang diberikan orang bermobil tersebut.

Betapa terkejutnya Tukiman setelah melihat isi dalam amplop tersebut berupa potongan kertas koran.

"Saya buka amplopnya isinya kertas koran dipotong-potong.

Pas saya buka amplop itu orangnya sudah pergi," terang dia.

Tukiman mengaku, kejadian yang dialaminya merupakan yang kedua kali.

Sebelumnya, Tukiman pernah terkena aksi prank sebuah amplop berisi potongan kertas koran.

"Dulu juga pernah kena prank dikasih amplop orang laki-laki dan perempuan.

Kejadiannya juga malam-malam.

Saya pas tidur di becak dibangunkan," ungkap dia.

Dikatakan Tukiman, menarik becak adalah pekerjaan sehari-harinya.

Penghasilan yang diperolah saat menarik becak tidak menentu.

Padahal, dirinya harus mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga di rumah.

"Kadang dapat Rp 10.000, kadang Rp 50.000.

Kadang tidak pernah. Jadi tidak mesti (hasilnya)," jelas dia. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved